Jakarta (Antarasumsel.com) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat sebesar 27 poin menjadi Rp13.304, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.331 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa mata uang rupiah mengalami apresiasi tehadap dolar AS seiring dengan respon positif pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi domestik.
"Kombinasi perbaikan outlook utang Indonesia oleh Moody's serta fluktuasi dolar AS yang cenderung melemah di pasar global menjaga pergerakan mata uang rupiah," kata Rangga Cipta.
Kendati demikian, lanjut dia, potensi pembalikan arah rupiah cukup terbuka menyusul ketidakpastian politik menjelang pemilihan kepala daerah termasuk di DKI Jakarta.
"Kondisi yang kurang kondusif dapat mempengaruhi fluktuasi rupiah," katanya.
Di sisi lain, ia mengatakan bahwa jumlah klaim pengangguran di Amerika Serikat yang menurun serta janji Presiden AS Donald Trump yang akan memangkas pajak juga dapat mengembalikan penguatan dolar AS.
Sementara itu,analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa lembaga pemeringkat Moodys yang menaikan outlook utang Indonesia menyiratkan membaiknya daya tahan ekonomi Indonesia.
"Sentimen positif itu tentu berimbas baik pada rupiah dimana pelaku pasar menilai perekonomian Indonesia kian membaik dan bukan tidak mungkin dapat bertahan di tengah guncangan ekonomi global," kata Reza Priyambada.
Berita Terkait
Rupiah melemah pengaruh indikator ekonomi AS kokoh
Jumat, 19 April 2024 11:04 Wib
Rupiah diperkirakan bergerak sideways jelang libur Lebaran
Jumat, 5 April 2024 12:26 Wib
Rupiah merosot dipengaruhi kenaikan imbal hasil obligasi AS
Rabu, 3 April 2024 10:51 Wib
Rupiah melemah jadi Rp15.962 di tengah kenaikan inflasi domestik
Selasa, 2 April 2024 11:06 Wib
BRI nilai restrukturisasi kredit dampak COVID-19 telah selamatkan UMKM
Senin, 1 April 2024 15:15 Wib
Rupiah turun di tengah pasar tunggu rilis inflasi domestik
Senin, 1 April 2024 10:02 Wib
Gus Kikin nilai sisi edukasi film horor sangat kurang
Kamis, 28 Maret 2024 11:04 Wib
Rupiah turun karena data pesanan barang tahan lama AS lebih baik
Rabu, 27 Maret 2024 10:05 Wib