Karawang (Antarasumsel.com) - Tanaman padi di areal sawah sekitar Desa Wanakerta, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mati akibat air untuk mengairi sawah tercampur dengan limbah cair yang berasal dari pabrik es krim.
"Areal sawah di sini tidak bisa lagi ditanam tanaman padi, karena airnya sudah bercampur limbah cair dari pabrik itu," kata Iton, salah seorang warga setempat, Sabtu.
Limbah cair yang dikeluarkan pabrik es krim itu mengalir ke areal sawah yang tepat berada di samping pabrik. Dampaknya air sawah menjadi hitam pekat dan bau.
Pabrik itu baru beroperasi sejak empat bulan. Selama empat bulan itu warga setempat mencium bau tak sedap dan petani tidak bisa menanam padi karena air untuk mengairi sawahnya bercampur limbah.
Limbah cair yang keluar dari pabrik itu langsung mengalir ke areal sawah, tanpa ada pipa atau turab. Sehingga secara otomatis air limbah itu masuk ke areal sawah.
Selain merusak areal sawah, aliran limbah cair itu juga mencemari saluran air milik warga. Karena sebelum ke sungai, aliran limbah cair tersebut mengalir melewati kawasan pemukiman di lima kampung sekitar Kecamatan Pangkalan.
Ketua LSM Lodaya Nace Permana mengatakan, pembuangan limbah sembarangan merupakan kejahatan lingkungan.
Jadi meski pihak perusahaan mengeluarkan ganti rugi untuk petani, itu tidak akan menyelesaikan masalah pembuangan limbah sembarangan.
"Kita belum mengetahui secara pasti, apakah limbah cair itu sudah melalui pengolahan terlebih dahulu atau tidak. Tapi seharusnya pihak perusahaan melakukan pipanisasi untuk mengalirkan cairan limbah yang telah diolah menuju sungai, tidak membiarkan cairan limbahnya mengalir ke areal sawah," kata dia.
Atas hal itu, pihaknya berencana melakukan langkah hukum terhadap kejahatan lingkungan yang dilakukan manajemen pabrik es krim tersebut.
Sebab persoalan tersebut tidak hanya merugikan warga yang tanaman padinya rusak, tetapi merugikan masyarakat lainnya karena pembuangan limbah seperti itu bisa mengurangi kualitas air bawah tanah yang biasa digunakan oleh warga setempat.
Berita Terkait
Sungai Ciliwung berbusa, ternyata dari pengepul limbah plastik
Selasa, 26 Maret 2024 3:05 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga bisa deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 20:44 Wib
Lapas Perempuan Palembang tersambung jaringan IPAL
Senin, 29 Januari 2024 22:40 Wib
Limbah Lapas Perempuan Palembang terhubung saluran sanitasi ipal
Senin, 27 November 2023 6:40 Wib
KLHK: Pengelolaan limbah baterai EV harus ditangani dengan benar
Rabu, 22 November 2023 16:52 Wib
BBM alternatif dari limbah plastik
Sabtu, 18 November 2023 19:51 Wib
Jepang desak China dan Rusia cabut larangan impor hasil lautnya
Jumat, 17 November 2023 14:51 Wib
Kilang Pertamina Plaju bantu perajin tempe Palembang olah air limbah
Selasa, 14 November 2023 18:18 Wib