Merauke, (Antarasumsel.com) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan beras produksi Indonesia, khususnya asal Kabupaten Merauke, Papua bebas dari pengawet sehingga aman dikonsumsi.
"Beras Indonesia organik, kalau mau panjang umur makan organik, pendek umur makanlah yang dari daerah lain," kata Menteri Amran di Merauke, Senin.
Menurut Menteri, beras produksi Indonesia akan diimpor ke beberapa negara tetangga seperti Papua Nugini (PNG), Singapura dan Timor Leste "Singapura, Timor leste dan Papua Nugini adalah pasar kita," katanya.
Amran menambahkan bahwa harga beras yang ditawarkan kepada negara tetangga jauh lebih murah dibandingkan yang ditawarkan oleh negara penyuplai beras lainnya.
"Harga beras yang mereka impor Rp20 ribu perkilogram, aku kasi Rp10 ribu separuh dari harga Vietnam dan Thailan. Pa bupati sudah setuju Rp10 ribu per kilogram," katanya.
Kunjungan Menteri ke Kabupaten Merauke adalah dalam rangka panen padi di Kampung Nggutibob, Distrik Tanah Miring, Merauke sekaligus Lauching persiapan ekspor beras ke luar negari, dan mendengarkan keluhan masyarakat dalam rangka pengembangan sektor pertanian.
Perjalanan Menteri didampingi oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, Bupati Merauke Frederikus Gebze, Wakil Bupati Sularso dan pejabat tinggi setempat.
Setelah melakukan panen padi secara simbolis, Menteri berdialog dengan petani setempat dan melanjutkan perjalanan ke Distrik Sota, Perbatasan RI-PNG.
Berita Terkait
PM Netanyahu tingkatkan tekanan militer pada Hamas agar bebaskan sandera
Senin, 22 April 2024 15:03 Wib
Satu tewas, tujuh hilang dalam kecelakaan dua heli militer Jepang
Senin, 22 April 2024 9:50 Wib
Pak Bas targetkan Tol Palembang-Betung rampung 2025
Jumat, 19 April 2024 9:02 Wib
AHY ungkap penyebab 2.086 hektare tanah IKN masih bermasalah
Selasa, 16 April 2024 14:45 Wib
Presiden dijadwalkan gelar "open house" saat Lebaran
Jumat, 5 April 2024 15:12 Wib
Erick Thohir lepas 6.432 pemudik Mudik Asyik Bersama BUMN 2024
Jumat, 5 April 2024 9:54 Wib
Empat menteri hadir di MK untuk memberikan keterangan
Jumat, 5 April 2024 8:43 Wib
Presiden sebut menteri akan hadir jika diundang MK
Rabu, 3 April 2024 9:08 Wib