Bangunan Semipermanen bantaran sungai akan ditertibkan

id Harobin Mastafa, Sekretaris Daerah kota palembang, normalisasi anak Sungai, sungai, bangunan liar, bangunan semipermanen, bantaran Sungai Sekanak, pen

Bangunan Semipermanen bantaran sungai akan ditertibkan

Harobin Mustafa. (Antarasumsel.com/Yudi Abdullah)

Palembang (Antarasumsel.com) - Puluhan bangunan semipermanen di bantaran Sungai Sekanak, Palembang, Sumatera Selatan, segera ditertibkan pemerintah kota untuk menunjang rencana menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata pasar terapung.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Harobin Mastafa di Palembang, Selasa, mengatakan penertiban bangunan yang menyalahi aturan itu juga menindak lanjuti normalisasi anak Sungai Musi yang saat ini gencar dilakukan pemerintah kota.

"Aturannya 7 meter dari bibir anak sungai itu tidak boleh didirikan bangunan, pemkot akan berupaya menegakkan aturan ini," kata Harobin.

Ia mengatakan sebelum menindak tegas, pemkot terlebih dulu melakukan pendekatan secara persuasif kepada warga yang mendirikan bangunan tersebut.

"Jika cara persuasif tidak bisa maka akan dikeluarkan surat teguran sampai tiga kali agar mereka mau membongkar sendiri bangunannya," kata dia.

Bagi pemerintah kota, penertiban ini dipadang sangat penting karena bertujuan untuk mengembalikan fungsi anak sungai dalam konteks mencegah banjir.

Menurutnya, saat ini Sungai Sekanak dan Sungai Pangeran yang bermuara di Sungai Musi telah terjadi pendangkalan.

Meski telah dilakukan pengerukan untuk mengurangi sedimentasi akibat sampah, normalisasi anak sungai tetap perlu dilakukan.

"Pemkot sudah mengintruksikan kepada lurah dan camat untuk menindak lanjuti penertiban bangunan di bantaran sungai ini," kata dia.

Sebelumnya, pasar terapung di Kawasan Sekanak Palembang, dihidupkan kembali pemerintah kota untuk menggiatkan transaksi ekonomi di jalur sungai dan mendongkrak sektor pariwisata.

"Kawasan Pasar Sekanak ini pada zaman dulu sangat aktif sekali kegiatan ekonominya memanfaatkan jalur Sungai Musi. Berlandaskan sejarah itu, pemkot berinisiatif untuk menghidupkannya kembali," kata Harnojoyo.

Untuk tahap awal telah ditempatkan 14 pedagang perahu yang menjual beragam kebutuhan masyarakat seperti sayur mayur, ikan, makanan ringan hingga kuliner khas Palembang.