Padang (Antarasumsel.com) - Sumatera Barat menargetkan luas hutan berbasis masyarakat di daerah itu bertambah 50 ribu hektare pada 2017 untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
"Semakin banyak hutan berbasis masyarakat, semakin besar peluang masyarakat sekitar hutan untuk meningkatkan perekonomian. Karena itu tiap tahun kita targetkan jumlah hutan berbasis masyarakat bertambah," kata Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Hendri Oktavia di Padang, Kamis.
Menurutnya saat ini luas hutan berbasis masyarakat berupa hutan nagari dan hutan kemasyarakatan di Sumbar sudah mencapai 170 ribu hektar, tersebar pada kabupaten dan kota yang memiliki hutan.
"Target kita adalah 500 ribu hektar. Tentu dilakukan secara bertahap," kata dia.
Selain memberikan izin pengelolaan hutan berbasis masyarakat, pemerintah menurut Hendri masih memiliki pekerjaan rumah lain yaitu pemberdayaan kelompok masyarakat dalam pemanfaatan hutan tersebut.
"Izin harus sejalan dengan pemberdayaan masyarakat, karena sia-sia saja izin diberikan jika tidak bisa dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat," kata dia.
Pemberdayaan itu menurutnya diberikan oleh penyuluh kehutanan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kehutanan seperti KKI Warsi.
Ia mengatakan Pemprov Sumbar berharap hutan berbasis masyarakat tersebut benar-benar memberikan manfaat terhadap masyarakat sekitar hutan baik secara ekonomi maupun manfaat lain seperti ketersediaan air.
Sementara itu mahasiswa S-3 Kebijakan dan Manajemen Lingkungan PSL-IPB, Ferdinal Asmin dalam studi kasus yang dilakukan tentang Areal Kelola Hutan Nagari di Jorong Simancuang Sumbar menyebutkan peran KKI Warsi sangat besar dalam mendorong pembentukan Lembaga Pengelola Hutan Nagari.
Lembaga tersebutlah yang diakui secara hukum untuk pengelolaan hutan.
Berita Terkait
Peringati Hari Hutan Sedunia 2024 Pertamina tanam 100 pohon di Sumsel
Selasa, 26 Maret 2024 1:05 Wib
Harimau kesasar ke area pembangkit listrik, BKSDA pastikan sudah kembali ke hutan lindung
Minggu, 24 Maret 2024 15:00 Wib
Cegah karhutla, Pemerintah intensifkan pembasahan gambut
Kamis, 14 Maret 2024 15:37 Wib
Menuai manisnya madu kelulut di jantung Borneo
Senin, 29 Januari 2024 11:51 Wib
Terdampak hujan, harga madu hutan naik
Minggu, 28 Januari 2024 11:31 Wib
Menyoal pemanfaatan hutan untuk kemakmuran rakyat
Senin, 22 Januari 2024 19:58 Wib
Unsri gelar FGD telusuri penyebab kebakaran berulang di tiga titik Kabupaten OKI Sumsel
Jumat, 29 Desember 2023 7:51 Wib
Rekreasi ke Taman Hutan Punti Kayu
Selasa, 26 Desember 2023 19:31 Wib