Mukomuko (Antarasumsel.com) - Pejabat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, minta warga masyarakat setempat melaporkan pabrik kelapa sawit yang mencemari udara di daerah itu.
"Kami minta warga tersebut membuat laporan tertulis. Jangan hanya lisan agar laporan itu ditindaklanjuti," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muomuko, Robin Linton, di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan instansi itu sejak sebulan terakhir sudah menerima sejumlah laporan lisan dari masyarakat yang mengeluhkan bau busuk dan sesak napas akibat menghirup udara yang diduga berasal dari pabrik kelapa sawit.
Ia mengatakan, instansi itu sampai sekarang belum bisa menindaklanjuti laporan masyarakat itu karena hanya lisan. Masyarakat harus membuat laporan tertulis.
"Kami butuh laporan tertulis sebagai dasar untuk laporan ke bupati. Selain itu kami punya perintah untuk melakukan pengujian kualitas udara di lokasi dekat pabrik kelapa sawit," ujar dia.
Ia mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan kepada sejumlah masyarakat yang melaporkan pabrik secara lisan agar mereka segera membuat laporan tertulis ke instansi itu.
Ia menyebutkan, sejumlah masyarakat itu melaporkan dugaan pencemaran udara di pemukiman penduduk dekat pabrik PT Bumi Mentari Karya dan PT Daria Darma Pratama.
"Bau asap dari cerobong pabrik itu tidak hanya masuk pemukiman penduduk tetapi sepanjang Jalan Nasional di daerah itu," ujarnya.
Berita Terkait
Warga Pnorogo dilarang terbangkan balon udara
Sabtu, 23 Maret 2024 8:00 Wib
Apar petugas damkar jinakan kobaran api balon udara di atap rumah warga
Senin, 18 Maret 2024 1:00 Wib
Serangan udara baru AS-Inggris targetkan Houthi di Yaman
Selasa, 5 Maret 2024 12:05 Wib
Kualitas udara baik dapat kurangi angka bunuh diri
Jumat, 1 Maret 2024 9:56 Wib
Kontrak tahap ke-3 efektif, Indonesia resmi borong 42 jet tempur Rafale
Selasa, 9 Januari 2024 18:52 Wib
BMKG sebut ada sebaran debu vulkani kerupsi Lewotobi di udara
Rabu, 3 Januari 2024 12:24 Wib
DLH Mukomuko sebut pembakaran tandan sawit picu polusi udara
Kamis, 28 Desember 2023 15:11 Wib
Visi kerdigantaraan nasional butuh direvitalisasi
Rabu, 20 Desember 2023 17:23 Wib