Distan OKU kembangkan tanaman cabai - bawang

id cabai, bawang, tanaman, Kementerian Pertanian, masyarakat, petani

Distan OKU kembangkan tanaman cabai - bawang

Perkebunan cabe rawit (ANTARA FOTO/Rudi Mulya/Ag)

Baturaja (Antarasumsel.com) - Dinas Pertanian Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengembangkan komoditas hortikultura tanaman cabai dan bawang merah sebagai upaya khusus program Kementerian Pertanian RI untuk masyarakat di wilayah itu.

"Budidaya bawang dan cabai merah ini dilakukan berdasarkan permintaan pemerintah pusat bahwa Indonesia harus melakukan Upaya Khusus (Upsus) cabai pengembangan komoditas tersebut pada 2017," kata Sekretaris Dinas Pertanian Ogan Komering Ulu (OKU), Joni Saihu di Baturaja, Sabtu.

Ia mengatakan, tahun ini pihaknya akan mencetak seluas 30 hektare lahan untuk ditanami komoditas bawang merah di empat kecamatan serta 75 hektare pada enam kecamatan di wilayah itu untuk dijadikan perkebunan cabai merah.

Menurut dia, upaya khusus pengembangan dua jenis komodititas hortikultura itu sudah dilakukan sejak awal Januari lalu dengan melakukan seleksi calon petani calon lokasi (CPCL) di Kabupaten OKU dan mendapati 10 kecamatan yang akan dijadikan wilayah lahan budidaya.

Joni mengemukakan, budidaya bawang merah seluas 30 hektare akan dikembangkan di empat kecamatan yakni Baturaja Timur, Sosoh Buay Rayap (SBR), Lubuk Batang dan Sinar Peninjauan.

Sedangkan pengembangan cabai merah seluas 75 hektare antara lain di Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR), Sinar Peninjauan (SP), Lubuk Batang, SBR dan Baturaja Timur.

"Pemilihan 10 kecamatan tersebut selain lokasinya tersedia, juga terdapat kelompok tani, serta dari pengecekan lahan lokasi petani setempat bersedia melakukan pengembangan cabai dan bawang merah," ujarnya.

Ia mengatakan, penanaman upsus cabai dan bawang merah akan dilakukan setelah melalui proses lelang untuk pembelian bibit serta bahan bantuan pendamping seperti pupuk.

"Untuk bibit bawang pemerintah pusat mengucurkan dana bantuan sebesar Rp1,2 miliar. Sedangkan untuk bibit cabai anggarannya sebesar Rp2 miliar," katanya.

Menurutnya, para petani yang tergabung dalam kelompok tani di masing-masing desa/kecamatan yang akan mendapatkan bantuan bibit tidak hanya mendapatkan benih bibit saja melainkan ditambah bantuan pendamping lainnya seperti pupuk dan obat-obatan.

"Saat kita mulai melakukan upaya lelang ke pihak LPSE Kominfo. Karena dari pusat berupa dana sementara untuk pembelian bibit kita sendiri yang melaksanakannya, sehingga harus dilelang," kata dia.

Menurut Joni, dengan asumsi hasil panen nantinya diperkirakan jenis tanaman bawang merah akan menghasilkan sekitar delapan ton perhektare, maka dari 30 hektare luas lahan yang ada akan mendapat hasil panen sekitar 240 ton.

"Untuk cabai belum bisa kita kalkulasi karena jenis tanaman ini masa panenya tidak merata dan terus menerus. Jika upaya pengembangan nantinya berhasil, maka petani di OKU dapat mencukupi kebutuhan dua komoditas itu dan dipastikan hasil produksinya dipasarkan hingga ke kabupaten tetangga sampai ke Palembang," ujarnya.***3***

(T.M033/B/M019/M019) 18-02-2017 09:48:04