Palembang (Antarasumsel.com) - Kepolisian Resor Kota Palembang memberlakukan hukuman cukup unik yakni mengharuskan Kantor Polsek memasang bendera bergambar tengkorak jika berkinerja buruk dalam menekan angka kejahatan.
Kasubag Humas Polresta Palembang Iptu Riska Tria di Palembang, Selasa, mengatakan hukuman berupa pemberian bendera tengkorak tersebut dilakukan agar Polsek yang mendapatkannya termotivasi untuk meningkatkan kinerja.
"Salah satunya Polsek Seberang Ulu I yang sudah diberikan bendera tengkorak, dan harus mereka pasang," kata Tria.
Polsek Seberang Ulu I dianggap gagal dalam menekan angka kejahatan untuk target bulanan sehingga diberikan Kapolresta Palembang Wahyu Bintono Hari Bawono hukuman berupa pemasangan bendera bergambar tengkorak di halaman kantornya.
Akan tetapi, walaupun sudah diberikan hukuman tapi bendera tersebut belum juga dipasang di kantor Polsek.
Kapolsekta Seberang Ulu I Kompol M Khalid Zulkarnaen saat dikonfirmasi mengenai hal ini membenarkan bahwa bendera tersebut belum dipasang oleh anggotanya.
"Memang belum dipasang saja. Tidak ada kendala atau yang lain-lain. Intinya belum dipasang," kata dia.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono mengatakan, bendera hitam tersebut memang diwajibkan untuk dipasang di setiap Polsek yang mendapat penilaian paling rawan.
"Wajib untuk dipasang," kata dia.
Mantan Wakil Direktur Narkoba Polda Metro ini mengatakan belum menyiapkan sanksi apapun jika Polsek SU I tetap juga tidak memasang bendera tersebut.
"Kami akan lihat dulu, serta memberikan peringatan, kenapa belum memasang bendera tersebut," kata dia.
Polsek yang mendapatkan bendera hitam karena Polsek yang paling banyak kejadian kejahatan terutama aksi begal sepeda motor.
Berdasarkan pemberitaan di media masa, aksi begal sepeda motor makin merajarela di kawasan Jakabaring yang rata-rata terjadi satu kasus setiap hari.
Kinerja buruk Kantor Polsek pasang bendera tengkorak
Ilustrasi (ANTARA)
