Jakarta (Antarasumsel.com) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan institusinya menerapkan multistrategi di dalam menghadapi terorisme.
"Tidak ada strategi tunggal karena kelompok teror selalu bergerak dinamis mengadaptasi perubahan lingkungan strategis, baik lokal, nasional, maupun global," katanya saat membuka Rapat Kerja Nasional Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Jakarta, Selasa (21/2) malam.
Salah satu strategi yang dipakai BNPT dalam menghadapi terorisme adalah melibatkan seluruh komponen bangsa, terutama tokoh dan kekuatan lokal di daerah-daerah melalui FKPT.
"FKPT merupakan bagian dari strategi kontraradikalisasi dalam membentengi masyarakat dari pengaruh paham radikal terorisme," kata mantan Kabareskrim Polri itu.
Menurut dia penguatan nilai-nilai lokal efektif mencegah paham radikal. Nilai-nilai budaya dan kearifan lokal merupakan penguat solidaritas dan kohesivitas masyarakat.
Karena itu, BNPT memberikan porsi besar pelibatan para tokoh tersebut sebagai garda depan dalam menyelesaikan persoalan lokal, termasuk persoalan radikalisme dan terorisme.
Dikatakannya, terorisme bukan persoalan pelaku, jaringan, sasaran, dan aksi brutalnya saja, melainkan persoalan ideologi, keyakinan, dan pemahaman yang keliru tentang cita-cita yang tidak sesuai dengan pandangan hidup bangsa, yakni Pancasila.
"Karena itulah, peluru tajam, penangkapan, dan penegakan hukum dirasa bukan jalan tunggal yang dapat memutus aktivitas terorisme di Indonesia," kata mantan Sekretaris Utama Lemhannas ini.
Rakernas FKPT, menurut dia, merupakan momentum yang tepat untuk merekatkan kebersamaan dan solidaritas dalam melawan berbagai bentuk ancaman kekerasan yang dapat mengganggu kedamaian masyarakat dan kedaulatan negara.
Dikatakannya, seluruh pengurus FKPT harus dapat meningkatkan ketahanan diri dari pengaruh paham radikal terorisme seraya membangun deteksi dini melalui kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
"Terorisme bisa terjadi di mana pun dan kapan pun secara tak terduga. Para pelaku juga merupakan bagian dari masyarakat yang setiap saat ada dan bisa jadi mendiami lingkungan sekitar kita," katanya.
Ia berharap FKPT bisa menjadi kekuatan dan modal besar dalam membendung paham radikal yang dapat menjerumuskan masyarakat pada aksi kekerasan dan terorisme.
Rakernas FKPT digelar hingga Jumat (24/2), diikuti oleh 288 pengurus FKPT di 32 provinsi. Di acara tersebut Kepala BNPT memberikan penghargaan kepada beberapa FKPT yang menunjukkan kegiatan terbaiknya di masing-masing bidang selama tahun 2016.
Berita Terkait
Boy Rafli Amar jabat Kepala BNPT gantikan Suhardi Alius
Jumat, 1 Mei 2020 13:30 Wib
BNPT: Pelibatan sesama anak muda efektif cegah radikalisme
Rabu, 24 April 2019 20:06 Wib
Kepala BNPT luncurkan empat buku pengalaman tangani terorisme
Jumat, 15 Februari 2019 9:29 Wib
Jangan stigmakan teroris dengan agama tertentu, kata BNPT
Sabtu, 3 Februari 2018 9:41 Wib
Kerja sama antarnegara memutus pendanaan teroris itu penting
Jumat, 24 November 2017 19:52 Wib
Simulasi ancaman teroris di Jakabaring Palembang
Rabu, 1 November 2017 21:05 Wib
Kepala BNPT: Hilangkan budaya "sharing" tanpa saring
Rabu, 23 Agustus 2017 9:21 Wib
BNPT: Teroris kembangkan modus operandi baru
Jumat, 4 Agustus 2017 10:19 Wib