8.000 orang menderita gangguan jiwa di Riau

id Rumah Sakit Jiwa, rsj, orang stres, orang gila, gangguan jiwa, drg Sri Asih Gahayu MKes, pekanbaru

8.000 orang menderita gangguan jiwa di Riau

Ilustrasi- Lima pasien gangguan jiwa dievakuasi (Antarasumsel.com/Edy Parmansyah)

Pekanbaru (Antarasumsel.com) - Penderita gangguan jiwa di Provinsi Riau tercatat mencapai 8.000 jiwa yang tersebar di wilayah kabupaten/kota yang ada di daerah itu.

"Dari 8.000 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ini, sekitar 100 hingga 200 orang masih dalam kondisi dipasung,"  kata Wakil Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Jiwa Tampan drg Sri Asih Gahayu MKes di Pekanbaru, Rabu.

Untuk mengatasi hal itu, lanjutnya, pihaknya bersama dinas terkait terus mengupayakan untuk meningkatkan sosialisasi mengenai kesehatan jiwa kepada masyarakat guna mewujudkan Riau bebas pasung 2019.

"Potensi kita untuk mengalami gangguan jiwa ini sangat besar sekali, karena gangguan jiwa ini bermula dari stres yang berkepanjangan dan stres itu sendiri sudah termasuk kategori gangguan jiwa ringan," jelasnya.

Oleh sebab itu, katanya, dalam sosialisasi tentang kesehatan jiwa ini ditekankan kepada masyarakat untuk dapat mengatur dan membatasi diri dengan tidak menyalahkan diri sendiri, tetapi rutin berolahraga serta bergaul dengan rekan-rekan sebaya.

"Untuk 2016 ini, pasien dengan gangguan jiwa yang rawat jalan tercatat sebanyak 5.643 orang," sebutnya.

Ia menyebutkan bahwa angka itu setiap hari mengalami peningkatan dan perharinya yang mencapai 80 hingga 100 orang.

"Kemudian untuk rawat jalan biasanya di hari Senin lebih banyak, bisa mencapai 200 orang," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa RSJ Tampan ini menangani dua provinsi yaitu Provinsi Riau dan Kepulauan Riau.

"Selain itu jika ada ODGJ yang ditemukan di jalan, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan selanjutnya Dinas Sosial akan mengantar ke RSJ Tampan dan akan dilakukan pelayanan kesehatan sesuai standar," ucapnya.

Disamping itu, katanya, terdapat juga ODGJ yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara yang terlantar di daerah perbatasan Riau-Sumut.

"Tidak sedikit ODGJ asal SUMUT ini diantar ke RSJ Tampan," katanya.