Pemkab bedah 100 unit rumah daerah kumuh

id miskin, renovasi rumah, rakyat, kurang mampu, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pemkab Ogan Komering Ulu

Pemkab bedah 100 unit rumah daerah kumuh

Ilustrasi- Pemerintah menyerahkan bantuan untuk warga miskin.(Antarasumsel.com/Banu/17)

Baturaja (Antarasumsel.com) - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemkab Ogan Komering Ulu pada 2017 akan membedah 100 unit rumah yang dinilai tidak layak huni diprioritaskan di daerah kumuh.

Untuk merealisasikan program bedah rumah itu sedang dilakukan pemetaan kawasan kumuh oleh tim konsultan, kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Ogan Komering Ulu (OKU) Ulia Mahdi melalui sekretarisnya Hasan di Baturaja, Kamis.

Menurut Hasan, setelah pemetaan hasilnya nanti akan dipaparkan untuk nantinya disimpulkan wilayah-wilayah mana saja masuk dalam kategori kumuh.

"Nanti akan kita uji publik, konsultan akan memaparkan lebih jauh hasil pemetaan wilayah kumuh," katanya.

Untuk tahun ini, kata Hasan, pihaknya telah menganggarkan dana yang tidak sedikit untuk melaksanakan program bedah rumah, dimana ada sebanyak 100 unit rumah yang masuk dalam kategori layak dibedah.

"Sebenarnya lebih tepatnya diperbaiki, karena anggaran bedah rumah untuk satu unit sebesar Rp15 juta dengan rincian Rp13 juta untuk pembelian material, Rp1,5 biaya upah tukang dan sisanya untuk administrasi laporan," ungkapnya.

Mengenai program bedah rumah, menurut Hasan, guna tidak menimbulkan kecemburuan sosial, program ini tidak dititik beratkan dengan wilayah tertentu saja, artinya setiap kelurahan yang ada kumuhnya termasuk sasaran dari program tersebut.

Sementara, khusus untuk program bedah rumah tahun ini hanya difokuskan wilayah kelurahan yang telah mendapatkan surat keputusan (SK) kumuh saja dengan harapan nantinya dapat memancing pemerintah pusat lebih memperhatikan program ini.

"Ada lima kelurahan yang telah mendapatkan SK kumuh, yakni Kelurahan Kemalaraja, Air Gading, Talang Jawa, Saung Naga dan Batu Kuning menjadi sasaran program ini," ungkapnya.

Keberhasilan dari program bedah rumah tahun 2017 dapat menjadi cerminan program bedah rumah di masa mendatang, sehingga diharapkan bukannya hanya menggunakan dana APBD OKU, tapi kucuran dana APBN, katanya.