Palembang (Antarasumsel.com) - Perwakilan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau USAID dan Walton Family Foundation menandatangani nota kesepahaman hari ini di The Economist World Ocean Summit untuk meningkatkan konservasi keanekaragaman hayati dan pengelolaan bidang kelautan Indonesia.
Kerja sama ini menarik dan berharap akan mendukung upaya Indonesia untuk melindungi sumber daya yang berharga dan memperluas kemitraan strategis di bidang kelautan, kata Duta Besar Amerika Serikat, Joseph R Donovan Jr ketika melakukan penandatanganan kerja sama ini di Bali dalam siaran pers yang diterima Antara di Palembang, Kamis.
USAID dan Walton Family Foundation bekerja sama melalui Indonesia Marine Conservation and Sustainable Fisheries Alliance dengan perusahaan swasta, komunitas nelayan, dan berbagai lembaga pemerintah untuk memantau perikanan di laut dalam, meningkatkan pengelolaan sumber daya laut, mempromosikan tata kelola yang efektif.
Serta mendorong kerja sama sektor swasta untuk meningkatkan perikanan berkelanjutan dan konservasi kelautan di Indonesia.
Analisis Bank Dunia memperkirakan bahwa penangkapan ikan berlebihan di dunia merugikan nelayan dan industri perikanan lebih dari 80 juta dolar AS.
Direktur USAID Indonesia Erin McKee menyatakan, bagi USAID kerja sama ini merupakan contoh kemitraan yang melibatkan sektor swasta dalam mengembangkan teknologi untuk mendukung pengelolaan perikanan dan kelautan.
Sementara, membangun kembali dunia perikanan dan konservasi keanekaragaman hayati laut merupakan salah satu tantangan konservasi yang paling mendesak saat ini, kata Barry Gold, Direktur program lingkungan dari the Walton Family Foundation.
"Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan USAID di Indonesia karena mereka memiliki keahlian teknis yang sangat tinggi dan dapat berfokus pada berbagai bidang prioritas untuk jangka panjang," katanya.
Menurut dia, berdasarkan kesepakatan ini, USAID dan Walton Family Foundation berencana untuk memberikan komitmen sebesar 15 juta dolar AS dalam bentuk dana dan keahlian untuk bekerja sama dalam berbagai inisiatif, termasuk Blue Abadi Fund yang akan diluncurkan di sela-sela Ocean Summit di Bali.
Blue Abadi Fund menghubungkan berbagai donor dengan pemerintah Indonesia untuk mendukung upaya konservasi jangka panjang di daerah bentang laut kepala burung provinsi Papua Barat dan Papua yang memiliki kekayaan hayati tinggi.
Perjanjian hari ini juga memperluas dampak dari dua program USAID untuk konservasi sumber daya kelautan saat ini: SEA (Indonesia Sustainable Ecosystem Advanced) dan SNAPPER (Supporting Nature and People - Partnership for Enduring Resources).
Ia menambahkan, USAID merupakan lembaga independen pemerintah federal AS yang berpartisipasi dalam pembangunan internasional dengan memberikan dukungan untuk pertumbuhan ekonomi, pertanian dan perdagangan, kesehatan global, demokrasi, mitigasi dan manajemen konflik, perlindungan lingkungan, dan upaya kemanusiaan di seluruh dunia.
Di Indonesia, USAID memberikan bantuan pembangunan untuk masyarakat Indonesia di bawah perjanjian bantuan dan dilaksanakan bersama pemerintah Indonesia.***4***
Usaid kerja sama bidang kelautan dengan Indonesia
USAID kerja sama Indonesia bidang perikanan laut (Antarasumsel.com/Ist)
....Perjanjian hari ini juga memperluas dampak dari dua program USAID untuk konservasi sumber daya kelautan saat ini....
