Jakarta (Antarasumsel.com) - Sebanyak 300 siswa dari 30 sekolah di Bekasi, Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor melakukan aksi "Tolak Jadi Target" dengan membawa spanduk reklame rokok yang mereka turunkan dari warung-warung sekitar sekolah di depan Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu.
"Aksi ini merupakan kelanjutan dari aksi-aksi sebelumnya, termasuk menurunkan spanduk reklame rokok yang ada di warung-warung sekitar sekolah," kata Ketua Yayasan Lentera Anak Lisda Sundari.
Lisda mengatakan Lentera Anak bekerjasama dengan dinas pendidikan dan organisasi perlindungan anak di lima kota, yaitu Padang, Mataram, Bekasi, Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor, memberikan pendampingan terhadap 90 sekolah.
Tujuan pendampingan tersebut adalah memberikan penguatan kepada sekolah untuk dapat menggandeng masyarakat sekitar dalam upaya melindungi anak-anak usia sekolah dari pengaruh iklan rokok.
"Hasil studi Komnas Perlindungan Anak dan Uhamka pada 2007 menyatakan 46,3 persen anak mengaku terpengaruh merokok karena melihat iklan rokok dan 86,7 persen mengaku melihat rokok di media luar ruang," tuturnya.
Pada aksi di depan Istana Merdeka, 300 anak melakukan aksi teatrikal "Upacara Inisiasi Pengikut Serigala Berbulu Domba" yang menggambarkan tipu daya industri rokok untuk mengajak anak-anak menjadi perokok pemula.
Guru SMK Negeri 1 Cibinong Kabupaten Bogor Iyan Tardiana berharap aksi tersebut menjadi perhatian pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo, untuk lebih melindungi anak-anak dari pengaruh iklan rokok.
"Melalui iklan, informasi tentang rokok mendatangi langsung anak-anak sekolah. Mereka tidak perlu lagi mencari. Iklan rokok dipasang di berbagai tempat di sekitar sekolah," katanya.
Hal senada disampaikan guru SMP Negeri 17 Bekasi Susi Yana. Susi mengatakan industri rokok menyasar anak-anak untuk menjadi perokok baru menggantikan konsumen dewasa mereka yang sudah mulai sakit dan meninggal.
"Temuan kami di sekolah, anak-anak yang merokok sudah mulai sejak mereka masih usia SD," tuturnya.
Sekolah dari Bekasi yang mengikuti aksi tersebut adalah SMP Negeri 1, SMP Negeri 4, SMP Negeri 6, SMP Negeri 7, SMP Negeri 17, SMP Negeri 23, SMP Marsudirini, SMA Negeri 16, SMA Negeri 4 dan SMA Marsudirini.
Sekolah dari Tangerang Selatan yang mengikuti aksi adalah SMP Negeri 2, SMP Negeri 10, SMP PGRI 1 Ciputat, SMP Informatika Ciputat, SMA Negeri 1, SMA Negeri 4, SMA Negeri 8, SMA Triguna Utama, SMK Triguna Utama dan SMK Negeri 1.
Sekolah dari Kabupaten Bogor yang mengikuti aksi adalah SMP Negeri 1 Cibinong, SMP Negeri 1 Bojonggede, SMP Negeri 2 Dramaga, SMP Negeri 2 Cibinong, SMP Al Basyariah, SMA Negeri 1 Cibinong, SMA Negeri 2 Cibinong, SMA Negeri 1 Dramaga, SMK Negeri 1 Cibinong dan SMK Al Basyariah.
Berita Terkait
Kemenkumham Sumsel kuatkan pembangunan ZI budayakan antikorupsi
Minggu, 10 Maret 2024 9:30 Wib
Terkait pertandingan lawan Malut, Persiraja laporkan wasit ke Komite Wasit
Rabu, 6 Maret 2024 23:15 Wib
Sepanjang 2023, 11.592 ekor hewan ternak di OKU divaksin anti-PMK
Selasa, 27 Februari 2024 19:55 Wib
Kiat berlibur anti boncos di akhir tahun ini
Jumat, 22 Desember 2023 15:50 Wib
Kejari Ogan Komering Ulu bagikan stiker anti korupsi
Minggu, 10 Desember 2023 15:45 Wib
Empat atlet binaraga Indonesia dinyatakan melanggar aturan anti-doping
Kamis, 30 November 2023 14:00 Wib
PTBA sukses pertahankan sertifikasi sistem manajemen dan anti penyuapan
Rabu, 15 November 2023 11:36 Wib
BRIN teliti potensi obat anti malaria dari biodiversitas Indonesia
Rabu, 18 Oktober 2023 17:22 Wib