Batam dan Palembang inflasi terendah di Sumatra

id inflasi, ekonomi, Badan Pusat Statistik, Panusunan Siregar, Tanjungpinang

Batam dan Palembang inflasi terendah di Sumatra

Badan Pusat Staistik (BPS) (Antarasumsel.com/Grafis)

Tanjungpinang (Antarasumsel.com) - Badan Pusat Statistik mencatat inflasi yang terjadi di Batam, Kepulauan Riau dan Palembang pada Februari 2017 hanya 0,09 persen, terendah dibanding kota lainnya di Sumatra.

Kepala Badan Pusat Statistik Kepulauan Riau (BPS Kepri) Panusunan Siregar, di Tanjungpinang, mengatakan sebanyak 10 dari 23 kota di Sumatra terjadi inflasi pada Februari 2017, dan inflasi tertinggi terjadi di Dumai 1,12 persen.

"Sebanyak 13 kota lainnya di Sumatra justru mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi sebesar 1,40 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Bungo sebesar 0,02 persen," katanya.

Sementara inflasi di Kepri pada saat yang sama sebesar 0,16 persen. Inflasi itu akumulasi dari inflasi yang terjadi di Batam dan Tanjungpinang mencapai 0,59 persen.

Inflasi terjadi karena indeks harga konsumen gabungan dari dua kota itu naik dari 127,73 pada Januari 2017 menjadi 127,93.

"Inflasi tahun kalender (Januari-Februari 2017) gabungan sebesar 0,87 persen. Laju inflasi 'year on year' (Februari 2017 dibanding dengan Februari 2016) gabungan tercatat sebesar 4,19 persen," ujarnya.

Panusunan menjelaskan inflasi di Kepri disebabkan oleh kenaikan indeks lima kelompok yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,25 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,12 persen, kelompok sandang 0,67 persen, kelompok kesehatan 0,03 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,05 persen, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,58 persen.

"Sebaliknya, kelompok bahan makanan justru turun sebesar 0,41 persen," katanya.