Lubuk Basung, (Antarasumsel.com) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat mengimbau warga untuk tidak mengembalakan sapi dan kerbau mereka di sekitar kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau yang merupakan habitat harimau Sumatera.
"Jangan mengembalakan sapi dan kerbau di sekitar kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau, karena berisiko dimangsa harimau," kata Kepala BKSDA Agam, Syahrial Tanjung didampingi petugas BKSDA Syafrial Suharto di Lubuk Basung, Sabtu.
Ia mengatakan, selama 2017 ini sudah dua kejadian ternak warga dimangsa harimau.
Kejadian pertama, katanya, terjadi di Cubadak Lilin, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan pada Rabu (22/2), mengakibatkan tiga ekor kerbau warga mati akibat dimangsa harimau.
Sedangkan kejadian kedua di Sungai Buluh, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur pada Rabu (1/3), mengakibatkan satu ekor kerbau warga mati dimangsa harimau.
"Lokasi pertama dengan kedua berjarak sekitar lima kilometer. Namun Sungai Buluh Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, bukan termasuk kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau. Tetapi berdekatan dengan Hutan Cagar Alam Maninjau tersebut," katanya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau warga untuk antisipasi dengan cara tidak mengembalakan ternaknya di kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau.
Lalu, meminta warga untuk tidak mengganggu habitat harimau dengan cara merusak hutan, berburu rusa, kijang dan lainnya di lokasi itu.
"Kita langsung mendatangi pemilik ternak dan warga untuk menyampaikan imbauan tersebut. Mudah-mudahan dengan cara ini tidak terjadi kejadian ini di daerah itu," katanya.
Hutan Cagar Alam Maninjau merupakan habitat binatang buas seperti harimau Sumatera dan beruang madu.
Namun pihaknya tidak bisa memastikan beberapa ekor populasi binatang buas itu.
Selain binatang buas, di lokasi itu juga terdapat hewan langka seperti harimau dahan, landak, tenggiling, burung enggang, burung kuau, elang, kucing emas, kucing hutan, siamang, rusa, kijang dan kancil.
"Ini berdasarkan jejak telapak kaki dan bunyi-bunyian binatang tersebut saat kami melakukan monitoring ke lokasi itu," katanya.
Berita Terkait
Ratusan pengajar utama di Sumsel bimtek revitalisasi bahasa daerah
Rabu, 24 April 2024 19:20 Wib
Ubur-ubur dari perairan Sumsel diminati Tiongkok
Rabu, 24 April 2024 16:36 Wib
Karantina Sumsel dan importir Tiongkok tinjau kebun kopi Pagaralam
Senin, 22 April 2024 16:57 Wib
Balai Karantina Sumsel tinjau desa penghasil vanili berkualitas ekspor
Jumat, 19 April 2024 22:20 Wib
Balai Karantina Sumsel gelar operasi patuh karantina di Pelabuhan Tanjung Api Api
Kamis, 4 April 2024 23:55 Wib
Tol Musi Landas-Pangkalan Balai Banyuasin akan dibuka fungsional
Selasa, 2 April 2024 21:20 Wib
Balai Karantina Sumsel dampingi ekspor ubur-ubur Sungsang ke Tiongkok
Selasa, 2 April 2024 15:14 Wib
Balai Karantina Sumsel menggelar operasi patuh lalu lintas hewan
Rabu, 27 Maret 2024 19:18 Wib