17 rumah terancam ambruk terkena longsor

id longsor, banjir, bencana alam, hujan, bpbd, Rejang Lebong, Bengkulu, terancam ambruk, tanah longsor

17 rumah terancam ambruk terkena longsor

ilustrasi- Longsor (ANTARA News / Insan Faizin Mubarak)

Rejang Lebong (Antarasumsel.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, akan mengevakuasi 17 rumah di Desa Taba Renah yang rumahnya terancam ambruk akibat terkena tanah longsor.

Kepala BPBD Rejang Lebong, Basuki, di Pemkab Rejang Lebong, Selasa, tingginya curah hujan yang terjadi di daerah itu dalam beberapa pekan belakangan menyebabkan bencana alam tanah longsor terjadi di wilayah itu salah satunya di Desa Taba Renah, Kecamatan Curup Utara.

Dari peninjauan petugas dilapangan, longsor yang terjadi di Desa Tabarenah ini merupakan longsor susulan yang terjadi sebelumnya.

"Longsor yang terjadi akibat hujan pada hari Senin malam sampai Selasa pagi, telah mengancam 17 rumah warga di Desa Taba Renah yang jika dibiarkan akan ambruk," katanya.

Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong pada Senin dan Selasa (6-7/3) kata dia, selain menyebabkan banjir disejumlah lokasi terutama dalam kota akibat tersumbatnya saluran pembuangan oleh sampah juga bencana tanah longsor seperti di kawasan Pasar Hewan, Kecamatan Curup Tengah dan Desa Taba Renah, Kecamatan Curup Utara.

Untuk longsor yang terjadi di kawasan Pasar Hewan hanya berupa pelapis tebing yang menimbun jalan negara dan timbunan tanah ini bisa langsung dibersihkan petugas.

Sedangkan kejadian tanah longsor di Taba Renah mengancam 17 KK yang berdomisili dipinggiran Sungai Air Mundu dengan luasan tanah longsor mencapai 300 meter.

Lokasi longsor yang terjadi di Desa Taba Renah itu sendiri tambah dia, merupakan longsor susulan yang pernah terjadi pada pertengahan 2016 lalu.

Pada longsoran yang terjadi kali ini posisinya sudah dekat dengan rumah warga, untuk itu rumah warga yang terancam ini sudah diusulkan ke BNPB agar direlokasi ke daerah lain.

"Yang sudah terlihat dampaknya ini adalah satu rumah warga, sedangkan yang lainnya juga terancam, kami sudah ajukan ke BNPB Pusat agar 17 KK ini bisa direlokasi ketempat lainnya yang lebih aman," ujarnya.

Sementara itu beberapa kecamatan lainnya di Rejang Lebong yang rentan terjadi bencana alam tanah longsor kata Basuki diantaranya ialah di kecamatan Sindang Dataran, dimana dari pengamatan mereka diwilayah itu telah terjadi pergerakan tanah.

Untuk itu pihak BPBD Rejang Lebong masih terus mengawasi sejumlah lokasi di Kecamatan Sindang Dataran tersebut, dan mengingatkan warga setempat agar selalu waspada serta tidak pergi ke kebun atau berdiam dibawah tebingan jika sedang turun hujan lebat.