Warga Bengkulu gelar "mancing on the Street"

id jalan berlubang, rusak, tergenang air, mancing on the Street, memicu kecelakaan, bentuk protes masyarakat

Warga Bengkulu gelar "mancing on the Street"

Ilustrasi (Antarasumsel.com/Banu S/Parni)

Bengkulu (Antarasumsel.com) - Sejumlah warga Kelurahan Dusun Besar, Kota Bengkulu menggelar "mancing on the Street" di Jalan Raya Danau sebagai bentuk protes dan keprihatinan atas kondisi jalan rusak dan berlubang di kawasan itu sehingga rawan memicu kecelakaan.

"Ini bentuk protes dan keprihatinan atas kondisi jalan rusak di tengah kota yang sudah sering makan korban," kata Zhulian, salah seorang peserta mancing di Jalan Danau Dusun Besar, Selasa.

Jalan Raya yang melintasi tepi Danau Dusun Besar yang merupakan kompleks wisata Danau Dendam Tak Sudah itu cukup ramai dilalui kendaraan.

Jalur tersebut merupakan jalan alternatif dari Kota Bengkulu menuju Kabupaten Rejanglebong hingga menuju Provinsi Sumatera Selatan.

Zhulian mengatakan kondisi jalan berlubang telah membuat sejumlah pengendara terjatuh karena terperosok dalam lubang penuh air.

"Kami minta pemerintah segera mengatasi kerusakan jalan di areal sepanjang dua kilometer ini sebelum ada korban jiwa," ucapnya.

Marwan, salah seorang pengguna jalan mengeluhkan kondisi jalan rusak tersebut dan meminta pemerintah membatasi tonase angkutan berat yang melintasi jalur itu.

"Seharusnya ada pembatasan tonase angkutan yang elintad karena jalur ini labil melintasi rawa dan sisi danau," ujarnya.

Pantauan di jalur tersebut, lalu lintas sangat padat, terutama menjelang sore, sebab bertepatan dengan jadwal pulang pegawai kantoran baik swasta maupun pemerintah.

Tidak hanya kendaraan pribadi, angkutan berat berupa truk barang dan mobil tangki bahan bakar minyak juga melintas di jalur tersebut.

Kerap kali antrean panjang kendaraan terjadi sebab para pengendara berupaya menghindari jalan berlubang.