New York (Antara/Xinhua) - Saham-saham di Wall Street memperpanjang kerugian pada Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah kekhawatiran atas kemampuan Presiden AS Donald Trump untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan ekonominya.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 29,58 poin atau 0,14 persen menjadi 20.924,76 poin. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 6,92 poin atau 0,29 persen menjadi ditutup pada 2.368,39 poin, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 15,25 poin atau 0,26 persen menjadi 5.833,93 poin.
Partai Republik pada Senin (6/3) meluncurkan RUU kesehatan yang dikatakan akan menggantikan Obamacare, atau Undang-Undang Perawatan Terjangkau (ACA), bergerak selangkah lebih dekat membuang apa yang mantan Presiden Barack Obama harapkan akan menjadi warisan terbesarnya.
Namun demikian, RUU baru disambut dengan kritik langsung dari Demokrat, menurut CNBC.
ACA telah menjadi perdebatan sengit di Amerika Serikat sejak ratifikasi pada 2010. Pemerintahan Obama mengatakan ACA memperluas cakupan kesehatan untuk jutaan lebih warga, sementara beberapa menggerutu bahwa premi kesehatan mereka telah melonjak setelah ACA itu diberlakukan.
Di sisi ekonomi, Departemen Perdagangan AS mengumumkan pada Selasa (7/3) bahwa defisit barang dan jasa mencapai 48,5 miliar dolar AS pada Januari, naik 4,2 miliar dolar AS dari angka direvisi 44,3 miliar dolar AS pada Desember.
"Sementara Trump menerima pujian untuk defisit federal yang lebih rendah di bulan pertama kepresidenannya, ia kemungkinan tidak akan menggembar-gemborkan kenaikan defisit perdagangan sebagai tanggung jawabnya. Namun, dia mungkin akan mendorong undang-undang untuk mengurangi keuntungan finansial dari mobil-mobil yang bergerak bolak-balik melintasi perbatasan untuk menurunkan biaya dengan mengorbankan pekerjaan Amerika," kata Jay Morelock, seorang ekonom di FTN Financial.
Sementara itu, para investor terus mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada Maret setelah pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen.
Yellen mengatakan pada Jumat lalu (3/3) di Eksekutif Klub Chicago bahwa kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter bulan ini kemungkinan akan tepat, jika ekonomi berkembang sejalan dengan harapan para pejabat Fed.
Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Maret mencapai sekitar 84 persen, menurut alat FedWatch CME Group.
Berita Terkait
Polda Sumsel turunkan tim Samapta cegah kejahatan jalanan
Senin, 24 April 2023 19:34 Wib
Pembuat serial "Sesame Street" Lloyd Morrisett tutup usia
Rabu, 25 Januari 2023 11:23 Wib
'Citayam' Fashion Week libatkan 12 "brand" lokal
Minggu, 28 Agustus 2022 20:16 Wib
Inspirasi gaya busana "rebel" dari Luna Maya hingga Bunga Citra Lestari
Selasa, 9 Agustus 2022 9:32 Wib
Barcelona jual lagi 15 persen hak siar laga klub
Sabtu, 23 Juli 2022 6:51 Wib
Begini cara memberi makan kucing liar
Rabu, 13 Juli 2022 14:33 Wib
Pertamina dan PP IMI gelar "street race"
Rabu, 20 April 2022 22:52 Wib
Emilio Delgado aktor "Sesame Street" meninggal dunia
Jumat, 11 Maret 2022 10:14 Wib