Bank BJB kembangkan layanan di Sumsel

id bank, bank bjb

Bandung (Antarasumsel.com) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau biasa disebut bank bjb hingga saat ini terus mengembangkan dan memperkuat layanan pada nasabah di Palembang, Sumatera Selatan seiring dengan diresmikannya kantor cabang di daerah tersebut.

"Kantor bank bjb Cabang Palembang berpindah dari kantor sebelumnya di Jalan Jenderal Sudirman No. 2413 Km 3,5, Palembang. Ini sebagai upaya kami untuk memperkuat layanan di Palembang," kata Senior Vice President Divisi Corporate Secretary bjb Hakim Putratama dalam keterangan pers di Bandung, Kamis.

Ia menuturkan lokasi kantor cabang baru tersebut bertempat di salah satu area bisnis di Kota Palembang dan memastikan relokasi Kantor Cabang Palembang dilakukan untuk lebih memberikan kemudahan transaksi bagi nasabah karena terletak di lokasi yang strategis dan memberikan kenyamanan dengan suasana kantor cabang yang representatif.

"Sehingga kehadiran bank bjb di lokasi ini juga diharapkan dapat kontribusi bagi nasabah dalam mengembangkan usaha," katanya.

Hakim juga meyakini bahwa upaya memperluas dan mengembangkan layanan ini bermuara pada peningkatan kinerja perusahaan.

Pihaknya mencatat pencapaian bank bjb menutup tahun 2016 dengan hasil yang positif setelah berhasil membukukan laba bersih yang tumbuh 14,4 persen year-on-year (y-o-y).

Faktor utama yang menjadi penyumbang laba bersih bank bjb berasal dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 23,4 persen y-o-y.

"Dan pada akhir tahun 2016, bank bjb juga berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah  (NPL) menjadi sebesar 1,69 persen dari 2,91 persen pada tahun 2015," katanya.

Selain itu, lanjut dia, bank bjb terus memperkuat posisi sebagai lembaga intermediasi yang ditunjukan dengan keberhasilan bank bjb mencatatkan pertumbuhan kredit mencapai 14,2 persen (y-o-y).

Dari sisi segmentasi, bank bjb terus meningkatkan penyaluran kredit seluruh segmen bisnis dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen konsumer yang mencapai 15,7 persen menjadi Rp44,2 triliun pada Desember 2016.

"Biaya dana terjaga di level 4.9 persen sehingga Net Interest Margin (NIM) dapat mencapai 7.4 persen. Dari sisi permodalan saat ini rasio kecukupan modal (CAR) menjadi sebesar 18,4 persen dan memberikan ruang yang cukup untuk melakukan ekspansi bisnis di masa yang akan datang," kata dia.