Wali Kota salahkan penggundulan bukit penyebab banjir

id banjir, pengundulan bukit, Rudi, Melcem, Kecamatan Batuampar, tidak terserap

Wali Kota salahkan penggundulan bukit penyebab banjir

Ilustrasi banjir (Antarasumsel.com/Banu. S)

Batam (Antarasumsel.com) - Wali Kota Batam Kepulauan Riau Muhammad Rudi menyatakan banjir yang terjadi di Melcem Kecamatan Batuampar terjadi akibat penggundulan bukit yang berada di sekitarnya.

"Banjir ini disebabkan dari hulu, karena bukit sudah gundul sehingga tidak mampu menampung air dan menjadi banjir," kata Wali Kota di Batam, Senin.

Air yang tidak terserap bukit kemudian meluap ke lingkungan pemukiman warga, dan sistem drainase yang sudah dipersiapkan tidak lagi dapat menampung banyaknya air yang mengalir.

Pemerintah mendorong semua pihak untuk melakukan penghijauan kembali, terutama di sekitar Melcem, agar musibah tidak kembali berulanng. "Daerah hijau harus ada," ucapnya, menegaskan.

Pemkot Batam telah menghubungi Badan Pengusahaan Kawasan Batam sebagai pemegang hak alokasi lahan di Pulau Batam untuk menambah lahan ruang terbuka hijau.

"Kami sudah menghubungi Robert (Deputi IV BP Kawasan Batam, Robert Purba Sinanipar), sepakat pekan depan bertemu, untuk membahas daerah mana yang harus dibuat drainase," tuturnya.

Pemkot meminta BP Kawasan, sebagai pihak yang mengalokasikan lahan kepada swasta untuk menjembatani upaya pembangunan drainase atau ruang terbuka hijau di lingkungannya.

Sementara itu, Camat Batuampar, Tukijan memperkirakan sekitar 1.000 rumah di Melcem terendam banjir akibat hujan deras mengguyur sejak dini hari hingga menjelang siang.

"Ada sekitar 1.000 rumah yang terkena dampak banjir di Melcem, data pastinya belum masuk, tapi kalau menghitung dari kiri dan kanan jalan, ada sekitar 1.000 rumah," ujar Camat Batuampar, Tukijan.

Di pinggir jalan besar, air tergenang setinggi lutut. Dan di rumah-rumah warga, bisa mencapai 1 meter.

Tukijan menyatakan saat ini air banjir sudah berangsur-angsur ke luar dari rumah warga, seiring dengan berhentinya hujan dan cuaca yang mulai panas kembali.

"Memang sebentar saja banjirnya, airnya sudah ke luar, sudah semakin kering," kata dia.

Warga sudah mulai mengemasi barang-barangnya yang terendam air. Kasur dan sofa yang basah dikeluarkan dari rumah untuk dikeringkan kembali.