Menko Darmin: Kedatangan S&P cuma tanya-tanya

id Darmin Nasution, Menko Perekonomian, pembahasan penerapan pajak, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, ekonomi domestik

Menko Darmin: Kedatangan S&P cuma tanya-tanya

Darmin Nasution (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kedatangan lembaga pemeringkat internasional Standard and Poors (S&P) ke kantornya, cuma menanyakan soal fiskal serta kondisi ekonomi domestik.

"Ya mereka banyak nanya soal fiskal, soal pajak, soal pengeluaran. Kemudian soal report, deregulasi, dan debirokatisasi," ujar Darmin sambil terburu-buru masuk ke mobilnya untuk mengejar rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.

Pemerintah Indonesia memang mengharapkan S&P segera menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi layak investasi, karena pemerintah telah melakukan perbaikan terhadap struktur APBN agar menjadi lebih sehat
Dari tiga lembaga pemeringkat internasional, yakni S&P, Fitch dan Moodys, hanya S&P yang belum memberikan peringkat layak investasi (investment grade) kepada Indonesia.

S&P hanya memberikan peringkat BB+ untuk peringkat surat utang jangka panjang dan B untuk surat utang jangka pendek. Prospek untuk peringkat jangka panjang bagi Indonesia adalah positif.

S&P menekankan jika kerangka fiskal yang sudah disusun pemerintah mampu diiringi dengan perbaikan performa fiskal, dengan penurunan defisit anggaran dan jumlah pinjaman, tidak menutup kemungkinan peringkat Indonesia akan naik.

S&P sendiri dinilai seharusnya sudah mengganjar Indonesia dengan peringkat layak investasi, namun hal tersebut terhambat karena mekanisme internal.

Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan bahkan menyebut lembaga asal New York tersebut terjebak di sistem yang mereka buat sendiri di mana mereka terlambat dibanding lembaga pemeringkat lain. Para investor justru sudah menganggap Indonesia sudah layak di level investment grade.