Bengkulu (Antarasumsel.com) - Warga Desa Koto Bani, Kabupaten Bengkulu Utara mendatangi Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu memprotes pengoperasian pelabuhan khusus batu bara milik PT Titan Wijaya karena memicu pengikisan daratan, membuat lahan, dan permukiman warga ambles ke laut.
"Sejak pelabuhan itu beroperasi pada 2013, lahan kebun kami ambles ke laut sepanjang 1,5 kilometer dengan daratan yang sudah hilang mencapai 50 meter," kata Koordinator Perwakilan Warga Desa Koto Bani, Eriyanto usai bertemu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bengkulu Agus Priambudi di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan pembangunan pelabuhan khusus mengangkut batu bara dari wilayah Bengkulu Utara menuju Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu itu, diduga menyalahi dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).
Menurut dokumen Amdal, pembangunan pintu alur kolam pelabuhan adalah dari sisi timur, sedangkan kondisi saat ini pintu alur dari sisi barat.
"Ini yang membuat daratan tergerus dengan cepat karena kolam pelabuhan dikeruk hingga kedalaman tujuh meter sehingga daratan tergerus cepat," kata Eriyanto.
Akibatnya ada 125 kepala keluarga yang terdampak atau mengalami kerugian karena kehilangan lahan kebun akibat operasi pelabuhan khusus itu.
Masyarakat, kata dia, meminta pemerintah mengevaluasi keberadaan pelabuhan itu sehingga tidak merusak lingkungan dan mengancam keselamatan warga setempat.
"Lahan sawit saya pun sudah ambles dua baris dengan luas daratan yang tergerus sudah mencapai 30 meter," katanya.
Kedatangan perwakilan warga bersama aktivis dari Lembaga Advokasi Perisai Keadilan Bengkulu (APKB) diterima Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan HIdup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu Agus Priambudi.
Menanggapi protes warga, Agus mengatakan segera mengevaluasi Amdal pelabuhan khusus tersebut dan jika terbukti tindakan di lapangan tidak sesuai dengan perencanaan maka akan diambil tindakan tegas.
Berita Terkait
Lintasi OKU, angkutan batu bara pelanggar batas waktu operasional ditindak
Sabtu, 23 Maret 2024 0:05 Wib
Presiden Jokowi: Harga pangan di Kalimantan sama dengan di Jawa
Kamis, 21 Maret 2024 14:07 Wib
Jejak teknologi Belanda di tambang Ombilin
Minggu, 17 Maret 2024 11:15 Wib
Angkutan KA batu bara PTBA kembali normal
Kamis, 14 Maret 2024 4:18 Wib
KAI Palembang: Layanan kereta batu bara sudah kembali normal
Sabtu, 9 Maret 2024 20:22 Wib
Bukit Asam cetak laba bersih Rp6,1 triliun selama 2023
Jumat, 8 Maret 2024 14:56 Wib
PTBA gelar kegiatan cepat tepat pelajar di Museum Batu Bara
Selasa, 13 Februari 2024 14:09 Wib
Polisi periksa 7 saksi perusakan kantor gubernur
Senin, 5 Februari 2024 17:00 Wib