Palembang tertarik miliki insinerator sampah

id Faizal AR, insinerator, tungku pembakaran sampah, Tempat Pembuangan Akhir, Sukawinatan

Palembang tertarik miliki insinerator sampah

Ilustrasi incinerator (Ist)

Palembang (Antarasumsel.com) - Kota Palembang tertarik memiliki insinerator atau tungku pembakaran sampah untuk menyelesaikan persoalan menggunungnya sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sukawinatan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palembang Faizal AR, Jumat mengatakan untuk kota seperti Palembang memang dibutuhkan langkah efektif mempercepat pengurangan tumpukan sampah karena sampah yang dikumpulkan tidak semuanya dapat dikelola bank sampah, para pemulung, dan lainnya.

Akan tetapi, untuk memuluskan rencana ini bukan perkara mudah karena untuk membuat satu tungku pembakaran dibutuhkan dana cukup besar, mengingat teknologi yang digunakan tergolong canggih.

Sehingga, ia melanjutkan, wajar saja jika teknologi ini belum ada yang menggunakan di Indonesia.

Untuk itu, pemkot berupaya menggandeng pihak swasta atau negara donor, salah satunya Jepang.

"Beberapa pertemuan sudah dilakukan dengan JICA (Japan International Cooperation Agency) untuk membicarakan adanya investor yang akan menanamkan modalnya terkait pengelolaan sampah dengan insinerator ini," kata dia.

Sebelumnya, Dinas LHK Kota Palembang berinisiatif menutup tumpukan sampah yang terlihat dari Jalan Noerdin Pandji menggunakan semacam terpal cover swill.

Persoalan sampah di Kota Palembang tidak dapat dipandang sepele karena volumenya terus bertambah seiring dengan pertumbuhan kota menjadi kota metropolitan.

Data Pemkot Palembang menyebutkankan volume sampah perhari mencapai 850 ton-900 ton, sedangkan pada hari libur mencapai 1.200 ton.

Jepang dalam JICA (Japan International Cooperation Agency) membantu Pemerintah Kota Palembang untuk merealisasikan proyek pencontohan pengolahan sampah dengan sistem 3R (reuse, reduce dan recycle) pada 2015.