6.000 hektare sawit di Mukomuko tidak produktif

id sawit, kebun sawit, tidak produktif, Dinas Pertanian, Mukomuko, Provinsi Bengkulu

6.000 hektare sawit di Mukomuko tidak produktif

Ilustrasi - perkebunan kelapa sawit (ANTARA)

Mukomuko (Antarasumsel.com) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu memperkirakan seluas 6.000 hektare atau sekitar tujuh persen dari seluas 90 ribu hektare kebun kelapa sawit rakyat di daerah itu yang tidak produktif.

"Kebun sawit seluas itu tidak produktif selain sudah tua, bibit yang digunakan asalan," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat di Mukomuko, Sabtu.

Wahyu mengatakan pemerintah pusat telah mengalokasikan dana untuk melakukan penanaman kembali kebun kelapa sawit yang tidak produktif.

Sementara itu, kebun sawit seluas 6.000 hektare yang tidak produktif itu tersebar di 15 kecamatan dan mayoritas berada di kawasan industri.

Dinas Pertanian telah mengusulkan program penanaman kembali (replanting) kebun sawit bagi lahan seluas 6.000 hektare itu.

"Kita usulkan seluruh lahan milik petani yang tidak produktif itu diremajakan untuk mendapatkan hasil panen buah sawit yang maksimal," ujarnya.

Ia mengatakan kegiatan pengadaan kecambah kelapa sawit unggul setiap tahun merupakan salah satu upaya untuk peremajaan kebun sawit yang tidak produktif.

Namun, kegiatan tersebut belum mampu meremajakan seluruh kebun sawit yang tidak produktif di daerah itu.

Untuk itu, petani setempat disebutnya membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi untuk meremajakan tanaman kelapa sawitnya.