Kebiasaan yang bisa bikin Anda makin benci kantor

id karyawan, kantoran, teman kantor, kolega, menikmati pekerjaan, pimpinan, bos

Kebiasaan yang bisa bikin Anda makin benci kantor

(PublicDomainPictures)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Mengeluh soal hal-hal yang tak disukai di kantor, baik mengenai kolega maupun drama politik kantor, kadang memang sedikit melegakan.

Namun menurut hasil studi terbaru kebiasaan mengeluh soal pekerjaan ternyata justru lebih banyak membawa akibat buruk.

Riset dalam European Journal of Work and Organizational Psychology yang dikutip laman Mirror menunjukkan bahwa mengeluh mengenai hal-hal buruk di kantor sebenarnya justru membuat Anda sulit melupakannya dan kembali menikmati pekerjaan.

Para peneliti meminta 112 karyawan untuk membuat catatan harian selama tiga hari berturut-turut. Setiap akhir hari, peserta diminta menulis keluhan mereka, seberapa besar mereka memikirkan situasi buruk yang menimpa mereka, dan bagaimana mereka membesar-besarkan masalah sepele.

Peserta juga diminta mencatat setiap pengalaman menyebalkan mereka hari itu, memberi rating seberapa buruk, dan mencatat suasana hati mereka selama jam kerja.

Semakin banyak mengeluh, membesar-besarkan masalah sepele dan fokus pada hal yang salah di kantor, pengalaman negatif yang dirasakan peserta studi semakin buruk.

Para peserta studi melaporkan suasana hati mereka lebih buruk, dan rasa tidak puas dan kurang bangga pada pekerjaan mereka bertambah selama hari itu. Peserta juga cenderung kurang baik suasana hatinya keesokan harinya, dan kurang bangga dengan pekerjaannya pada hari selanjutnya.

Artinya, mengeluh soal pekerjaan tidak hanya merusak hari Anda, tapi membawa dampak jangka panjang pada kebahagiaan Anda saat bekerja.

Saat peserta tidak banyak mengeluh, kejadian buruk di kantor tidak memengaruhi suasana hati atau pekerjaan mereka pada hari itu atau sehari sesudahnya. Mereka merasa puas saat bekerja, bangga dengan  pencapaian mereka dan cukup bersemangat untuk bekerja lagi keesokan harinya.

Menurut BPS Research Digest, para peneliti berpendapat, ini terjadi karena dua faktor. Pertama mereka pikir mengenang kembali peristiwa dengan membicarakannya terus menerus memberi insiden itu "energi baru", menguatkan hubungan antara apa yang terjadi dan seluruh emosi yang muncul karenanya, membesarkannya hingga keluar dari proporsi dan menjadikannya sebagai hal yang besar dan penting.

Kedua, terus menerus mengeluh kepada kolega hanya akan menambah tumpukan "sampah" dalam diri sendiri, yang akan membawa lebih banyak dampak negatif.

Dengan demikian, lebih baik berhenti mengeluh tentang hal-hal kecil yang mengganggu pekerjaan, karena itu hanya akan berakhir dengan kebencian lebih pada pekerjaan dan perasaan tidak menyenangkan.Penerjemah: Nanien Yuniar