BTKL luncurkan aplikasi daring Pokentik pemberantasan DBD

id aplikasi, pembasmi dbd

BTKL luncurkan aplikasi daring Pokentik pemberantasan DBD

Peluncuran aplikasi pembasmi DBD (Antarasumsel.com/Feny Selly/17)

Palembang (Antarasumsel.com) - Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas 1 Palembang meluncurkan aplikasi daring (online) Pokemon Jentik atau Pokentik untuk pemberantasan penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue.

"Kami berharap lewat aplikasi ini mampu mengendalikan penyebab demam berdarah dengue (DBD)," kata salah satu pencetus Aplikasi Pokentik, Idan Awaludin pada acara peluncuran di aula Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL PP) Palembang, Rabu (29/3).

Aplikasi dicetuskan dua staf BTKL PP yaitu Idan Awaludin dan Fison Hepimen ini merupakan aplikasi online yang melibatkan masyarakat dalam prosesnya.

Prinsip kerjanya yaitu dengan mengunduh aplikasi ini masyarakat dapat mengetahui jentik-jentik nyamuk yang ada.

Menurut Idan Awaldin, masyarakat dapat mengunggah foto lokasi jentik nyamuk dan membaginya di laman media sosial seperti facebook.

Setelah foto dibagi di laman media sosial, masyarakat dapat membersihkan lokasi jentik nyamuk.

Selanjutnya, kata dia, bila selesai dibersihkan, lokasi jentik tadi maka dapat kembali dibagi di laman media sosial.

"Aplikasi Pokentik ini berbasis pada gerakan satu rumah satu jumantik," katanya.

Dengan demikian prinsip kerjanya adalah menemukan dan membersihkan tempat dari jentik nyamuk.

Ia mengatakan, pengunduh aplikasi tersebut saat ini sudah berjumlah ribuan.

Ia dan tim berharap, terus mengembangkan aplikasi ini seperti menambahkan game di dalamnya.

"Akan lebih bermanfaat bila kita bisa bermain sekaligus membasmi sumber DBD," katanya.

Aplikasi ini sangat bagus terutama untuk menarik masyarakat dan memberantas jentik nyamuk, kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Mohamad Subuh yang turut menghadiri peluncuran tersebut.

Lewat aplikasi yang bersifat pemetaan tersebut, ia melihat masyarakat dapat lebih mengenali dan mengetahui dimana jentik nyamuk dan cara mengatasinya.

"Jika ada kesulitan petugas terdekat dengan lokasi akan membantu," kata dia.

Ia menjelaskan, saat ini penderita DBD sudah menunjukkan angka penurunan mencapai 75 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Hingga saat ini hanya satu daerah yang melaporkan kejadian luar biasa DBD," katanya tanpa menyebutkan daerah dimaksud.