Surya: Pembangunan karakter harus dikedepankan

id bkkbn, surya chandra suryapaty, kepala bkkbn

Surya: Pembangunan karakter harus dikedepankan

Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty (tengah) dalam kuliah umum di UIN Raden Fatah Palembang, Kamis (30/3). (Antarasumsel.com/17/Dolly Rosana)

...Mental penakut jadi pemberani, mental egois menjadi mental sosial, mental peniru menjadi mental pelopor dan mental positif lainnya...
Palembang (Antarasumsel.com) - Pembangunan karakter manusia harus lebih dikedepankan dalam berbagai sektor kehidupan jika ingin meningkatkan daya saing bangsa di tengah era globalisasi, kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty.

"Saat ini Indonesia sudah tertinggal dari negara-negara yang dulunya juga miskin di era tahun 50-an, sebut saja Korea Selatan dan Brazil. Mengapa ini terjadi karena negara meminggirkan pembangunan karakter manusia," kata Surya di Palembang, Kamis.

Ia yang berbicara dalam kuliah umum di Universitas Islam Negeri Raden Fatah mengatakan negara lebih senang meletakkan indikator ekonomi moneter sebagai bukti adanya pembangunan.

Padahal, ia menambahkan, pembangunan itu yakni membangun manusia seutuhnya, bukan fisik saja tapi juga karakter dan kompetensinya.

Sementara, data terakhir diketahui bahwa lamanya rata-rata penduduk Indonesia untuk bersekolah masih 7,9 tahun atau naik sedikit dari 6 tahun.

"Nanti dulu, negara ini bicara mengenai berapa orang strata 2 dan strata 3-nya, tapi seberapa lama peduduknya bersekolah, tuntaskan ini dulu menjadi 9 tahun untuk target berikutnya," kata dia.

Untuk itu, semua pihak harus mendukung penuh program pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla yang telah memasukkan program peningkatan SDM dalam tiga nawacita-nya.

Semangat ini sejatinya harus dimiliki juga generasi muda yang mewujudkannya dalam bentuk revolusi mental.

"Mental penakut jadi pemberani, mental egois menjadi mental sosial, mental peniru menjadi mental pelopor dan mental positif lainnya," kata dia.

Dan terpenting, ia menambahkan, generasi muda harus merencanakan kehidupannya sedari awal, seperti kapan akan menikah, berapa anak yang akan dimiliki, dan tidak menikah di usia muda.

"Menikahlah di usia 25 tahun bagi laki-laki dan perempuan setelah 20 tahun, tapi bagi kalian yang sedang mengenyam pendidikan maka lebih baik menunda usia perkawinan agar hidup lebih terencana di masa mendatang," kata dia.