Polisi amankan pemalak di perayaan Ceng Beng

id beng, ceng beng

Polisi amankan pemalak di perayaan Ceng Beng

Polisi amankan delapan orang tersangka pemalak pada perayaan tradisi ziarah leluhur atau Ceng Beng di kompleks pemakaman Tionghoa Talang Kerikil Palembang. (Antarasumsel.com/Feny Selly/17)

Palembang (Antarasumsel.com) - Polisi mengamankan delapan orang tersangka pemalak pada perayaan tradisi ziarah leluhur atau Ceng Beng di kompleks pemakaman Tionghoa Talang Kerikil Palembang.

"Para tersangka pelaku ini kami tangkap berkat laporan peziarah yang melapor," ungkap Kanit Sabhara Polsek Kemuning, Ipda A Yani dijumpai di sela tugas pengamanannya, Minggu malam.

Dijelaskannya, para pelaku diamankan di beberapa titik pos komplek pemakaman seluas puluhan hektare tersebut yaitu pos 10 dan pos 12.

"Modus operandi yang mereka gunakan adalah mengetuk jendela mobil dan meminta sumbangan," kata dia.

Tindakan para pelaku yang masih berusia remaja tersebut dinilai peziarah sangat meresahkan sehingga sejumlah pengunjung melaporkan kepada polisi yang bertugas di dekat lokasi mereka melakukan tradisi Ceng Beng.

Dari hasil pemeriksaan diketahui sebagian dari pelaku berprofesi sebagai tukang ojek dan buruh bangunan yang saat ini menganggur.

"Mereka bilang cari kegiatan yang menghasilkan uang, kebanyakan tempat tinggalnya bukan di sekitar pemakaman," kata Ipda A Yani.

Delapan tersangka pelaku yang masing-masing dua diantaranya ditangkap pada Sabtu (1/4) dan enam ditangkap pada hari Minggu (2/4) saat ini ditahan dan dalam proses pembinaan.

Untuk pengamanan sendiri pihaknya sudah menyiapkan 30 personel yang tersebar di tiap sudut lokasi.

Tahun ini kami meminimalisir tindak kejahatan, terbukti jumlah tersangka diamankan lebih kecil dibanding tahun lalu, ujarnya.

Panitia pelaksana Ceng Beng di Talang Kerikil, Chandra Husin menyatakan apresiasinya atas kesiapsiagaan pihak kepolisian menyikapi aduan warga.

"Tidak hanya kriminalita, personel keamanan polisi hari ini cukup tangguh mengatasi kepadatan peziarah," Ungkap Chandra.

Paeda Minggu tersebut bisa dibilang merupakan hari yang paling banyak dipilih untuk melakukan ritual Ceng Beng dikarenakan bertepatan dengan hari libur.

"Hari ini bisa dikatakan 80 persen makam sudah dikunjungi keluarganya masing-masing," ujarnya.

pihak panitia sendiri menyiaokan 22 pos kecil untuk memudahkan para pengunjung dan keluarga, mengingat letak makam yang akan mereka datangi cukup luas.

Chandra Husin juga menjelaskan, Ceng Beng ini merupakan tradisi menghormati orang tua dan leluhur yang dirayakan warga keturunan dalam satu lingkup waktu yang cukup panjang.

Pantauan di lapangan, menunjukkan adanya kepadatan mobil dan kendaraan roda dua si peziaran kurang lebih sepanjang dua kilometer dimulai pada pukul 08.00 himngga pukul 11.00. di kawasan pemakaman.