Federer libas Nadal di final Miami open

id Roger Federer, Rafa Nadal, Evgeny Donskoy, Juan Martin, Miami Terbuka, Del Potro, tenis, Swiss, Federer

Federer libas Nadal di final Miami open

Roger Federer, (Antarasumsel.com/Reuters)

Miami (Antara/Reuters) - Roger Federer terus berlanjut jadi batu ganjalan Rafa Nadal ketika dia melibas pesaingnya itu dengan 6-3, 6-4 di final Miami Open pada Minggu waktu setempat.

Federer, yang sempat absen bertanding selama enam bulan karena cedera, sekali mematahkan serve lawannya dalam setiap set untuk memastikan kemenangan keempat dia secara berturut-turut atas petenis asal Spanyol itu di lapangan keras, meski Nadal masih unggul dalam rekor pertemuan mereka 23-14, berkay keunggulannya di lapangan tanah liat.

Federer kini memimpin 10-9 pertemuan mereka di lapangan tanah keras.

Petenis Swiss 35 tahun ini, yang tidak memperlihatkan tanda-tanda merosot, mempertajam rekornya menjadi 19-1 pada tahun ini, menjuarai Australia Terbuka dengan kemenangan lima set atas Nadal, dan BNP Paribas Terbuka dengan dua set langsung atas sesama petenis Swiss Stan Wawrinka.

Satu-satunya kekalahan dia yaitu di putaran kedua di Dubai saat melawan petenis Rusia Evgeny Donskoy.

"Cara yang bagus untuk memulai tahun. Saya tidak dapat mempercayainya. Bagi saya ini merupakan impian yang berlanjut," kata Federer, yang masih harus berjuang untuk menyamai start terbaik di karirnya 35-1 pada 2005.

Hasil ini membuat Nadal menjadi runner up Miami untuk kelima kalinya, setelah kekalahan di final-final sebelumnya pada 2005, 2008, 2011, dan 2014.

"Setiap tiga tahun saya berada di sini di posisi ini namun selalu dengan trofi yang lebih kecil, ia mengamati. Mudah-mudahan saya tidak akan harus menunggu tiga tahun lagi untuk berada dalam posisi kembali berjuang untuk gelar."
"Saya harus mengucapkan selamat kepada Roger. Awal hebat dalam semusim, salah satu kebangkitan terbaik di klub setelah absen lama karena cedera."
Unggulan keempat Federer, yang memainkan final ke-24 kali sepanjang karirnya melawan Nadal, memulai pertandingan dengan lambat, berjuang untuk menahan serve pada game pertama, namun ia menggebrak untuk mendapatkan dua break point dan kemudian mendapatkan iramanya.

Unggulan kelima Nadal memiliki momen-momennya namun mendapatkan kesulitan yang lebih besar untuk menahan serve dibanding Federer, yang akan menang dengan lebih mudah seandainya ia mengonversi lebih dari dua dari sembilan kesempatan break point.

"Itu merupakan set pertama yang sangat ketat," kata Federer.

"Ini dapat menjadi jalan lain dan kemudian set kedua dimulai dengan lambat dari kedua sisi. Tiba-tiba saya mendapatkan (angka-angka) penting dan memainkan jalan yang tepat seperti yang saya miliki beberapa kali tahun ini," kata petenis Swiss itu.

"Kami memiliki beberapa pertandingan epik dalam beberapa tahun," kata Federer mengenai Nadal saat presentasi kemenangan.

"Pada 2005 ketika saya mengalahkan Anda dengan sangat beruntung di final, saya katakan kepada Anda bahwa Anda akan memenangi turnamen ini dan saya benar-benar percaya bahwa Anda masih akan tetap memenangi turnamen ini. Anda tidak terlalu bagus untuk melakukannya."
(H-RF)