Warga keturunan Tionghoa lakukan tradisi Ceng Beng

id Ceng Beng, Warga keturunan Tionghoa, Magelang, Temanggung, Jawa Tengah, tradisi Ceng Beng

Warga keturunan Tionghoa lakukan tradisi Ceng Beng

Ilustrasi perayaan tradisi ziarah leluhur atau Ceng Beng di kompleks pemakaman Tionghoa. (Antarasumsel.com/Feny Selly/Ag/17)

Temanggung (Antarasumsel.com) - Warga keturunan Tionghoa di Magelang dan Temanggung, Jawa Tengah bersama keluarga besar masing-masing melakukan tradisi Ceng Beng untuk menghormati leluhur mereka dengan ziarah ke pemakaman.

"Setahun sekali kami sekeluarga ke sini untuk berziarah, menghormati leluhur," kata seorang warga keturunan Tionghoa di Temanggung Henry Irianto atau Tjong Han Gie (55) saat bersama keluarganya ziarah ke pemakaman "Bukit Damai Soropadan" di Temanggung, Rabu.

Ia menyebut banyak anggota keluarganya yang telah wafat dimakamkan di pekuburan di bukit tepi Jalan Raya Yogyakarta-Semarang di Desa Soropadan, Kecmatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung.

Tradisi Cheng Beng, katanya, penting dilakukan warga keturunan Tionghoa sebagaimana keluarganya untuk mengingat leluhur dan membersihkan pemakaman mereka.

Pada sekitar pukul 08.00 WIB, Henry bersama 10 anggota keluarganya yang tinggal di Magelang dan Temanggung melakukan tabur bunga di sejumlah pusara keluarganya di "Bukit Damai Soropadan".

Seorang petugas pengelola "Bukit Damai Soropadan", Marsono (58), mengatakan sejak sekitar seminggu terakhir cukup banyak warga keturunan Tionghoa melakukan ziarah untuk tradisi Cheng Beng ke pemakaman setempat yang luasnya sekitar 15 hektare itu.

"Kalau Minggu (2/4) kemarin sampai banyak sekali, mungkin seharian itu ada kalau 500 keluarga yang datang untuk ziarah. Kalau dalam tradisi Jawa namanya 'Nyadran'," ujarnya didampingi seorang petugas lainnya, Budiman (60).

Pada hari biasa, terutama Minggu, warga yang berziarah ke tempat itu paling banyak hanya lima keluarga berasal dari daerah sekitar, sedangkan terkait dengan tradisi Cheng Beng mereka yang datang antara lain dari Magelang, Temanggung, Wonosobo, Semarang, Surabaya, dan Jakarta. Saat tahun baru Imlek, juga cukup banyak mereka yang berziarah ke pemakaman tersebut.

Ia mengatakan saat ziarah, mereka antara lain membawa bunga, lilin