PLN targetkan 11.300 desa teraliri listrik pada 2019

id sutet, pln, pembangunan listrik, saluran udara tegangan ekstra tinggi, Perusahaan Listrik Negara, pembebasan lahan milik warga, Alexandro Ricardo

PLN targetkan 11.300 desa teraliri listrik pada 2019

Ilustrasi Pemasangan kabel listrik untuk desa (ANTARA)

Jakarta (Antarasumsel.com) - PT PLN (Persero) menargetkan ada 11.300 desa yang teraliri listrik hingga 2019 untuk memenuhi rasio elektrifikasi nasional yang saat ini baru mencapai 91 persen.

Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati memaparkan dari total desa yang akan dilistriki tersebut, saat ini ada 2.530 desa yang belum sama sekali menikmati listrik, sedangkan sisanya sudah dialiri listrik namun kurang dari 6 jam.

"Untuk listrik desa, kami targetkan sampai 2019 total yang akan kami listriki 11.300 desa. Kalau dilihat pencapaian elektrifikasi nasional di akhir tahun 2016 91 persen, sisa rasio elektrifikasi tinggal 9,1 persen," kata Nicke di Kantor Pusat PLN Jakarta, Rabu (5/4).

Ia mengatakan sisa rasio elektrifikasi sebesar 9,1 persen akan lebih sulit untuk dicapai karena kawasan yang belum terlistriki tersebut berada di Indonesia bagian timur yang terisolasi.

Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Machnizon Masri mengatakan ada 700 desa di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan dilistriki pada 2017. Sesuai rencana, perseroan menargetkan pembangunan jarigan dan transmisi berjalan hingga November mendatang.

Sebagai percontohan, PLN akan melistriki 100 persen desa di salah satu kabupaten yang ada di NTT.

"Kita akan membangun beberapa jaringan, kemudian siapkan gardu induk dan transmisi. Kami akan coba 2017 ini ada satu kabupaten di NTT 100 persen desanya terlistriki, itu di Flores. Tahun depan 500 desa kita selesaikan. Kerjanya akan lebih berat," kata Machnizon.

Ada pun untuk mencapai elektrifikasi di Indonesia bagian timur, seperti di Maluku, Papua dan beberapa pulau kecil Sumatra, PLN akan mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber energi.

Sumber energi tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi alam masing-masing wilayah sehingga rasio elektrifikasi dan upaya pemerintah meningkatkan bauran EBT (renewable energy) hingga 23 persen pada 2025 dapat terlaksana.

"Rasio elektrifikasi bisa tercapai sekaligus renewable energy bisa tercapai dan kita akan fokuskan itu tahun depan sampai 2019. Kalau di RUPTL yang baru, mulai akhir 2021 hampir semua desa sudah dilistriki," ungkap Nicke.