Gubernur: kerugian bencana Sumbar capai Rp711,771 miliar

id banjir, bencana banjir, longsor, bencana alam, Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat, kerugian materi

Gubernur: kerugian bencana Sumbar capai Rp711,771 miliar

Ilustrasi, permukiman penduduk yang terendam banjir. (ANTARA/Risky Andrianto)

Padang (Antarasumsel.com) - Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengungkapkan kerugian materi akibat bencana di provinsi itu mencapai Rp711,771 miliar dari 674 kejadian banjir dan longsor yang terjadi sepanjang 2016.

Ia di Padang, Jumat, menerangkan kejadian bencana terbanyak terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota sebanyak 153 kejadian, Payakumbuh (76), dan Kabupaten Sijunjung (76).

Sedangkan kabupaten dan kota lain juga terjadi bencana tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak.

Kerugian tersebut mencakup kerusakan sarana dan prasarana bidang pendidikan, pertanian, perhubungan darat, infrastruktur jalan dan jembatan, sekolah, puskesmas, masjid, pasar, dan perikanan.

Secara umum dari keseluruhannya sebanyak 480 kejadian telah diproses, dan 343 di antaranya dapat dipulihkan oleh pemerintah provinsi.

"Perbaikannya tentu diusahakan secepat mungkin sesuai dengan kemampuan daerah," kata dia.

Pada 2016 pihaknya telah mengarahkan masyarakat untuk membentuk kelompok-kelompok siaga bencana dan telah terbentuk sebanyak 574 nagari maupun kelurahan rawan bencana dari 1.144 lokasi yang ada di provinsi.

"Kelompok-kelompok siaga bencana ini dilatih agar ketika ada kejadian sudah ada masyarakat yang paham apa yang harus dilakukan untuk evakuasi sebelum petugas datang," ujar dia.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengemukakan 144 kecamatan di Sumbar masuk dalam wilayah berpotensi terjadi pergerakan tanah sehingga rawan mengalami bencana longsor.

Ia menyebutkan 16 kabupaten dan kota yang tergolong dalam kategori menengah dan menengah hingga tinggi yaitu Solok, Solok Selatan, Kota Solok, Agam, Kota Bukittinggi, Padang Pariaman, Kota Padang dan Kota Sawahlunto.

Kemudian, Sijunjung, Dharmasraya, Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Pesisir Selatan dan Kepulauan Mentawai.

"Dari 144 kecamatan tersebut, sekitar 69 kecamatan tergolong kategori menengah hingga tinggi," ujar dia.

Beberapa lokasi di Kabupaten Lima Puluh Kota, seperti di Kecamatan Kapur Sembilan dan Bukit Barisan tergolong pada kategori menengah hingga tinggi, katanya.