Meski patah tulang siswa SLB ikut UN

id ujian nasional, Sekolah Luar Biasa, Raiz, patah tulang, kecelakaan lalu lintas, Kepala Sekolah SLB, Sri Soedewi, Solbi

Meski patah tulang siswa SLB ikut UN

Ilustrasi Seorang pekerja memeriksa kardus materi soal Ujian Nasional (UN) . (Antarasumsel.com/Feny Selly/Aw)

Jambi (Antarasumsel.com) - Raiz  siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sri Soedewi Jambi mengikuti ujian nasional (UN) SMA di hari pertama harus mendapat perhatian khusus karena kakinya mengalami patah tulang  akibat kecelakaan lalu lintas.

"Ia mengalami kecelakaan lalu lintas, kakinya patah tulang, tapi dengan penuh semangat dia (Raiz) tetap mengikuti ujian nasional," kata Kepala Sekolah SLB Sri Soedewi, Solbi, Senin.

Solbi mengatakan, Raiz yang berasal dari Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, sejak SMP memang sudah bersekolah di SLB Sri Soedewi , yang saat ini telah duduk di kelas tiga SMA dan mengikuti ujian nasional.

"Dia (Raiz) itu tuna rungu, dan meskipun berkebutuhan khusus, tapi anaknya itu rajin dan berprestasi dan juga penuh keterampilannya," katanya.

Meskipun berkebutuhan khusus, Raiz pernah diikutkan untuk mewakili sekolahnya menjadi peserta pada ajang modeling karena mempunyai bakat didunia modeling.

"Dia juga terampil pada kegiatan mendesain, dan hasil karya desainnya itu juga dipajang di beberapa rumah makan besar yang ada di Kota Jambi," katanya.

Pada pelaksanaan UN tingkat SMA di SLB Sri Soedewi tahun 2017 ini diikuti oleh 13 siswa berkebutuhan khusus. Mereka mendapat pendampingan khusus dari pengawas.

Dari 13 anak berkebutuhan khusus yang mengikuti ujian nasional tersebut diantaranya empat anak menyandang tuna netra dan delapan anak menyandang tuna rungu serta satu anak menyandang tuna daksa.

Solbi mengatakan untuk siswa penyandang tuna netra itu mengerjakan soal-soal dengan huruf "braile"dengan dibantu pengawas dari sekolah lain yang bertugas mendampingi dan membacakan soal kepada siswa.

"Meskipun mereka berkebutuhan khusus kami optimis mereka dapat mengerjakan soal dan harapannya bisa lulus 100 persen," kata Solbi menambahkan.