Kapolda jenguk dua polisi korban penyerangan

id penusukan, senjata tajam, penyerangna polisi, teroris, Kepolisian Resor Banyumas, Markas Polres Banyumas, polda jawa tengah, Inspektur Jenderal Polisi

Kapolda jenguk dua polisi korban penyerangan

Ilustrasi-Penusukan (ANTARA News/Handry Musa/Indra)

Purwokerto (Antarasumsel.com) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono menjenguk dua anggota Kepolisian Resor Banyumas yang menjadi korban penyerangan seorang pria bercadar terhadap Markas Polres Banyumas.

Dua korban penyerangan, yakni Aiptu Ata Suparta dan Bripka Karsono yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Tentara Wijayakusuma, Purwokerto, dirujuk ke Pusat Geriatri Rumah Sakit Umum Daerah RSU Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto, sejak Selasa (11/4) sore dan akan menjalani operasi pada Rabu siang.

Saat ditemui usai membesuk, Kapolda mengatakan kedua korban sedang menjalani persiapan fase operasi.

"Yang ditabrak (Aiptu Ata Suparta) harus dioperasi kaki sebelah kiri. Kemudian yang satunya, yang dibacok (Bripka Karsono) dioperasi pada lengan sebelah kiri," katanya.

Ia mengatakan tim medis RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo dapat menangani kedua korban sehingga tidak harus dirujuk ke Semarang atau Jakarta.

Menurut dia, pihaknya akan memberikan penghargaan dan santunan kepada kedua polisi yang menjadi korban penyerangan.

Oleh karena Aiptu Ata Suparta akan memasuki pensiun pada tahun 2018, kata dia, pihaknya menawarkan apakah yang bersangkutan masih nyaman pada jabatan yang saat ini diemban, yakni anggota Satuan Tahanan Titipan (Tahti) Polres Banyumas.

"Kami juga akan usulkan untuk mendapatkan kenaikan pangkat penghargaan menjadi perwira," katanya.

Sementara Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto, Haryadi Ibnu Junaedi mengatakan setelah dirujuk oleh RST Wijayakusuma, kedua korban ditangani oleh dokter Aris yang merupakan spesialis ortopedi dan konsultan sendi.

Selain itu, kata dia, kedua korban telah menjalani pemeriksaan mulai dari foto rontgen, CT scan, dan persiapan untuk operasi.

"Insya Allah, dokter Aris dari data yang ada, siap untuk melakukan tindakan medis," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan penjelasan dokter Aris, Aiptu Ata Suparta mengalami pendarahan pada sendi lutut dan sudah ditangani di kamar operasi.

Sementara Bripka Karsono yang terkena luka bacok, kata dia, ada beberapa sayatan yang sampai menyentuh tulang.

"Kedua korban dioperasi, yang satu (Aiptu Ata Suparta, red.) hanya untuk mengeluarkan darah di sendi lutut, nanti digips, kira-kira dua bulan harus istirahat, tidak boleh jalan. Sedangkan yang satunya (Bripka Karsono, red.) nanti dieksplorasi mulai dari otot, pembuluh darah, dan sebagainya sampai ke saraf, setelah itu akan dilakukan tindakan sesuai dengan kompetensi dokter Aris," katanya.

Seperti diwartakan, seorang pria bercadar dan mengenakan pakaian serba hitam mendatangi Mapolres Banyumas dengan mengendarai sepeda motor pada hari Selasa (11/4), pukul 10.10 WIB.

Pria itu langsung menabrakkan kendaraannya ke arah Aiptu Ata Suparta yang sedang menelepon.

Setelah keduanya terjatuh, pria itu berdiri sambil mengeluarkan parang untuk menyerang Bripka Karsono yang berusaha menolong Aiptu Ata Suparta.

Bripka Karsono segera lari namun dikejar oleh pria bercadar itu sambil mengayun-ayunkan parang dan meneriakkan takbir.

Bripka Karsono pun terkena sabetan parang di lengan kanannya.

Polisi lainnya yang mengetahui kejadian itu segera menolong korban dan mengamankan pelaku.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djarod Padakova mengatakan polisi mengungkap identitas penyerang Mapolres Banyumas berdasarkan penelusuran sidik jari pelaku.

"Dari hasil penelusuran sidik jari diketahui pelaku berinisial MID kelahiran 1995," kata Djarod di Semarang, Selasa, (11/4).

Ia mengatakan pelaku diketahui beralamat di Desa Karangaren, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga.