IPSI Sumatera Selatan agendakan sirkuit daerah

id Pencak Silat, Ishak Mekki, IPSI, IPSI Sumsel, Raker

IPSI Sumatera Selatan agendakan sirkuit daerah

Ilustrasi (ANTARA)

Palembang (Antarasumsel.com) - Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Indonesia Sumatera Selatan menggangendakan kejuaraan sirkuit daerah pada 2017 untuk menjaring bibit atlet muda berbakat.

Sekretaris Pengurus Provinsi IPSI Sumsel Darlis di Palembang, Sabtu, mengatakan sirkuit daerah itu juga bertujuan untuk menemukan atlet-atlet silat berbakat di tingkat kabupaten.

"Rencananya teknis pelaksanaan sirkuit ini akan dibahas di Raker pada April ini," kata Darlis.

Ia mengatakan sejak lama IPSI Sumsel merencanakan sirkuit atau menggelar kompetisi sejenis, akan tetapi lataran terkendala dana, rencana itu tidak terealisasi.

Kini bersama ketua umum baru IPSI Sumsel yakni Ishak Mekki, rencana Pengprov IPSI itu mendapatkan lampu hijau.

Rencananya sirkuit akan digelar di beberapa kabupaten/kota dengan menerapkan sistem pertandingan setengah kompetisi.

"Selama ini atlet mengeluh karena kompetisi di daerah sangat sedikit sekali, jika pun ada kompetisinya menerapkan sistem gugur. Jadi bagi mereka yang minim jam terbang, sulit untuk bersaing," kata dia.

Ia mengatakan IPSI mengharapkan munculnya pesilat-pesilat baru mengingat saat ini sejumlah atlet senior sudah memutuskan pensiun.

Darlis mengungkapkan dari 6-7 atlet senior yang tersisa hanya dua pesilat yang masih bersinar yakni Rian Sazili (medali perak PON Jawa Barat/2016) dan Deny Aprisandi.

"Jika tidak diantisipasi dari sekarang maka akan sulit ke depannya, contohnya saja di sektor putri yang bisa dikatakan kosong. Saat ini yang ada masih di level junior," kata dia.

KONI Provinsi Sumatera Selatan akan menyeleksi atlet untuk mengikuti pelatihan jangka panjang persiapan Pekan Olahraga Nasional XX/2020 pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) pada November 2017.

Wakil Ketua I KONI Sumsel Dheni mengatakan Porprov dipandang sebagai ajang yang cukup representatif untuk mendapatkan atlet berbakat dan berpotensi sehingga KONI berencana menjadikannya sebagai ajang seleksi.

"Rencananya ada 300 atlet yang akan diambil dari total 1.000 orang peraih medali untuk dibina secara serius," kata dia.