New York (Antara/Xinhua) - Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), tertekan kekhawatiran kelebihan pasokan, karena produksi minyak serpih (shale oil) AS pada Mei diperkirakan akan terus meningkat.
Produksi minyak mentah AS pada ladang-ladang serpih utama diperkirakan akan meningkat menjadi 5,2 juta barel per hari pada Mei, menurut sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Selasa (18/4).
Beberapa analis mengatakan bahwa produksi minyak yang lebih banyak bisa jadi berasal dari ladang-ladang serpih AS, karena perusahaan-perusahaan keuangan menginvestasikan miliaran dalam produksinya.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, turun 0,24 dolar AS menjadi menetap di 52,41 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, turun 0,47 dolar AS menjadi ditutup pada 54,89 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Berita Terkait
Atletico amankan tempat di Piala Dunia Antar Klub 2025
Rabu, 17 April 2024 12:48 Wib
Ditumbangkan pemegang rekor dunia, Katibin raih perunggu di kejuaraan dunia
Minggu, 14 April 2024 10:02 Wib
Negara yang mencibir Indonesia ternyata juga ingin naturalisasi
Selasa, 2 April 2024 16:25 Wib
Lewis Hamilton pertimbangkan tekuni dunia film setelah pensiun
Selasa, 2 April 2024 12:45 Wib
Kemendag sebut kenaikan harga tambang dipengaruhi permintaan pasar dunia
Senin, 1 April 2024 11:05 Wib
Garuda merajut mimpi ke putaran final Piala Dunia 2026
Kamis, 28 Maret 2024 11:23 Wib
Timnas Indonesia taklukkan Vietnam di Hanoi
Rabu, 27 Maret 2024 2:20 Wib
Karir Runny Rudiyanti, dari pekerja kantoran ke dunia akting
Selasa, 26 Maret 2024 15:15 Wib