Nelayan Bengkalis hasilkan omset puluhan juta perbulan

id nelayan, ikan asin, omzetpenjualan, Bengkalis, Provinsi Riau

Nelayan Bengkalis hasilkan omset puluhan juta perbulan

Ilustrasi Ikan Asin (Antarasumsel.com)

Bengkalis (Antarasumsel.com)- Seorang nelayan Mulyadi (53) asal Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau bisa menghasilkan omzet Rp 10 juta setiap bulannya.

Cukup menggiurkan, Mulyadi mengaku ikan yang ditangkapnya merupakan ikan di air tawar tepatnya di areal PT. Sakato Pratama Makmur (SPM) distrik Humus Bukit Batu dengan memasang alat tangkap jenis lukah yang dipasang di sepanjang kanal milik perusahaan.

"Alhamdulillah, dari penghasilan tangkapan ikan yang dipasang di sepanjang jalur kanal milik PT. SPM, saya bisa meraup penghasilan Rp 10 juta perbulan, ikan itu setelah diambil dari lukah kemudian diolah dengan cara tradisonal menjadi ikan asin," kata Mulyadi, Rabu.

Dia mengatakan, profesi yang ditekuninya ini sudah berjalan sekitar tiga tahun, sebelumnya ia pernah juga melakukan hal yang sama di lokasi perusahaan, akan tetapi usahanya tidak berjalan lancar karena banyak ganguan dari masyarakat, namun sejak bekerja sama dengan PT. SPM ini, usaha tangkap ikan ini bisa berjalan dengan lancar untuk menghidupi keluarganya.

"Ikan yang diolah merupakan ikan jenis tuakang, dan ikan ini tidak bisa dipancing dan hidupnya bergerombolan, dengan alat tangkap jenis lukah ini baru bisa ditangkap dan jenis ikan ini hanya memakan lumut dan pada musim hujan ikan ini akan banyak keluar," katanya.

Ia menjelaksan, saat musim penghujan ia bisa menghasilkan tangkapan ikan sekitar 500 kg per harinya dari 75 lukah yang dipasang di sepanjang kanal, sedangkan untuk pemasaran sudah ada pembeli yang menampung hasil olahan ikan asinnya dan ada juga dijual di pasar tradisional di wilayah Kecamatan Bukit Batu ini.

"Untuk harga jual ikan asin ini bervariasi, untuk ukuran kecil Rp 20 ribu per kilogram dan ukuran besar Rp 30 ribu perkilogram," katanya lagi.

Mulyadi mengaku ia memanfaatkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dengan memasang lukah di sepanjang kanal tersebut bersama empat anaknya.