Mensos ajak generasi muda teladani semangat Kartini

id Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial, generasi muda, RA Kartini, Mensos

Mensos ajak generasi muda teladani semangat Kartini

Khofifah Indar Parawansa (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/Ang/17)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak generasi muda untuk meneladani semangat dan nilai-nilai kepahlawanan seperti RA Kartini, dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sesuai profesi dan kemampuan masing-masing.

"Jadilah Kartini masa kini, Kartini yang tangguh, memiliki wawasan ke depan dan kepedulian terhadap sesama," kata Mensos dalam sambutannya yang diterima di Jakarta, Jumat.

Mensos saat ini tengah melakukan kunjungan kerja ke Rembang, Jawa Tengah dalam rangka penyerahan bantuan "CSR" bagi masyarakat sekitar pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Mensos juga mengingatkan agar kaum perempuan menjadi "Kartini" yang mampu menjaga keluarganya dan mencetak anak-anak Indonesia menjadi anak-anak yang membanggakan.

Setiap 21 April diperingati sebagai Hari Kartini sebagai pelopor kebangkitan perempuan Indonesia yang menandakan bangkitnya emansipasi perempuan dan tentunya untuk diteladani oleh masyarakat.

Terlebih lagi saat ini, di mana kaum perempuan memiliki kedudukan yang setara dan sejajar dengan laki-laki dalam segala bidang.

"Sekarang ini kita bisa buktikan bahwa perempuan mampu setara dengan laki-laki, dan yang paling penting perempuan menjadi pondasi utama dalam keluarga," ujarnya.

Mensos juga mengajak perempuan Indonesia untuk terus menorehkan prestasi yang membanggakan bagi kemajuan bangsa dan negara.

Kartini lahir di Jepara pada 21 April 1879 yang lahir dari keluarga bangsawan. Melaui surat-suratnya yang dikirimkan kepada teman-teman korespondensinya di Belanda, Kartini mulai membuka pikirannya tentang kemajuan perempuan pribumi.

Masyarakat yang saat itu hidup dalam kegelapan dari ilmu pengetahuan dan kungkungan budaya feodal, terutama kaum perempuan.

Kartini meninggal di Rembang pada 17 September 1904 dan berdasarkan keputusan presiden pada 2 Mei 1964 dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.