Menteri LHK: Mayoritas mangrove kurang baik

id mangrove, Siti Nurbaya, tanaman mangrove, bibit mangrove, desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak

Menteri LHK: Mayoritas mangrove kurang baik

Ilustrasi - Wisata hutan mangrove. (Ist)

Demak (Antarasumsel.com) - Kondisi sebagian besar tanaman mangrove di pesisir pantai Tanah Air kurang baik sehingga perlu perhatian semua pihak, kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

"Berdasarkan data, tanaman mangrove yang kondisinya kurang baik mencapai 52 persen, sedangkan yang masih baik tercatat hanya 48 persen," ujar Siti, saat menghadiri penanaman bibit mangrove di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu.

Ia mengungkapkan, luas tanaman mangrove di Tanah Air mencapai 3,49 juta hektare tersebar pada 257 kabupaten/kota, sedangkan setiap tahun terdapat ratusan ribu hektare kondisinya mengalami penurunan.

Hal itu, lanjut dia, disebabkan oleh berbagai faktor, seperti adanya reklamasi, polusi, budi daya yang tidak memperhatikan lingkungan dan perubahan iklim, sehingga suhu bumi naik dan air laut juga naik dan terjadi rob.

Secara umum, kata dia, kondisi lingkungan di pesisir pantai memang cukup berat, namun pemerintah secara bertahap tetap berupaya memperbaikinya.

"Presiden juga selalu berpesan untuk memberikan kesempatan kepada rakyat untuk mengelolanya, karena mereka memiliki nilai lokal yang baik dan aturan-aturan yang baik," ujarnya pula.

Karena itu, lanjut dia, pemerintah sedang melakukan penataan, sehingga tidak ada lagi kecurigaan dan lain-lain.

Menurut dia, reklamasi bukan hal yang buruk, asalkan secara lingkungan juga baik dan memberikan dampak positif secara sosial dan ekonomi kepada masyarakat.

Ia mengatakan, wilayah pesisir memang menjadi daya tarik untuk dijadikan tempat permukiman.

"Semakin banyak penduduk yang bermukim di wilayah pesisir, maka semakin banyak tekanan terhadap lingkungan sekitar, selain adanya tekanan dari alam," ujarnya lagi.

Karena itu, dia mengapresiasi langkah Partai NasDem yang melakukan restorasi pantai, mengingat 60 persen permukiman berada di kawasan pesisir.

Menurut Siti, upaya untuk mengelola pesisir menjadi sangat penting dan mangrove merupakan ekosistem pesisir yang dianggap paling produktif di dunia.      
"Perannya cukup banyak, mulai dari penyediaan nutrien, tempat pemijahan jenis ikan tertentu, daerah asuhan ikan serta menjaga daerah pesisir dari abrasi," ujarnya lagi.

Selain itu, kata dia, tanaman tersebut juga menyimpan karbon yang tidak merusak struktur atmosfer," ujarnya.

Upaya untuk menjaga lingkungan pesisir, katanya pula, tidak ada pilihan lain, selain harus berbagi peran mengelola bentang alam (landscape) mulai dari pantai sampai ke puncak-puncak gunung.