Kapolri resmikan layanan online Polisi Wong Kito

Palembang (ANTARA Sumsel) - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meresmikan penggunaan aplikasi pelayanan "Polisi Wong Kito" atau sistem layanan masyarakat berbasis online, di Mapolda Sumatera Selatan, Palembang, Jumat.

Peresmian sistem layanan masyarakat berbasis online itu disaksikan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, pejabat lingkungan Polda Sumsel, dan sejumlah bupati.

Selain meresmikan sistem layanan online itu, dalam kunjungan kerjanya di Palembang, Kapolri Tito Karnavian memimpin apel pasukan gabungan kesiapan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menghadapi musim kemarau 2017 di wilayah Sumatera Selatan.

Kapolri pada kesempatan itu mengatakan, melalui aplikasi sistem layanan online tersebut, masyarakat dapat menggunakan telepon seluler androidnya memanfaatkan fitur layanan lalu lintas, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) online, keluhan pelayanan, info SDM, Binmas, berita seputar kegiatan polda dan jajaran, informasi mengenai tempat penting, pelaporan masyarakat, dan pelayanan kepolisian bersifat darurat (panic button).

Penerapan sistem layanan masyarakat berbasis online itu bertujuan untuk memberikan kemudahan masyarakat mengakses layanan Polri termasuk melaporkan hal-hal pelanggaran yang dilakukan anggota Polri di wilayah 17 kabupaten dan kota di Sumsel ini.

Selain itu juga untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat menghadapi pelaksanaan ajang olahraga berskala internasional seperti Asian Games pada 2018, kata Tito.

Sementara Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto menjelaskan bahwa aplikasi "Polisi Wong Kito" adalah aplikasi berbasis mobile yang dibangun oleh pihaknya sebagai manifestasi pelayanan lebih mudah kepada masyarakat.

Layanan berbasis teknologi informasi itu sangat mendukung 11 program prioritas Kapolri Tito Karnavian menuju polisi yang profesional, modern, dan terpercaya, serta sebagai wadah perpolisian masyarakat Sumsel.

Dalam aplikasi "Polisi Wong Kito" ada beberapa fasilitas kemudahan pelayanan atau keunggulan dapat dinikmati masyarakat seperti metode "Panic Button" yang dibangun melibatkan peran serta masyarakat dalam radius 100 meter sebelum polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Selain itu pada saat masyarakat mendaftar dan "login" secara langsung akan mengetahui petugas Babinkamtibmas di desanya masing-masing.

Kemudian terdapat pula fasilitas pemesanan (booking) antrean secara online pelayanan Samsat, sehingga masyarakat tidak perlu mengantre di kantor pelayanan serta dapat memilih waktu yang diinginkan, kata kapolda.