Wall Street bervariasi setelah DPR AS setujui reformasi perawatan

id wall street, saham amerika serikat, aksi ambil untung, setelah kenaikan, Indeks Dow Jones, Industrial Average, indeks komposit

Wall Street bervariasi setelah DPR AS setujui reformasi perawatan

Pergerakan sahamdi Wall Street (REUTERS)

New York (Antara/Xinhua) - Saham-saham di Wall Street ditutup bervariasi pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor mencerna laporan laba perusahaan dan data ketenagakerjaan, serta Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui sebuah RUU yang bertujuan untuk menarik dan mengganti Obamacare.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakahir turun tipis 6,43 poin atau 0,03 persen menjadi 20.951,47 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 naik 1,39 poin atau 0,06 persen menjadi ditutup pada 2.389,52 poin, dan indeks komposit Nasdaq bertambah 2,79 poin atau 0,05 persen menjadi 6.075,34 poin.

DPR AS meloloskan rancangan undang-undang tersebut dengan suara 217 terhadap 213 setelah bergumul berbulan-bulan. Secara formal dikenal sebagai American Health Care Act, RUU tersebut sekarang dikirim ke Senat dimana diperkirakan akan menghadapi rintangan yang signifikan.

Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir 29 April, angka pendahuluan untuk klaim awal disesuaikan secara musiman mencapai 238.000, turun 19.000 dari tingkat belum direvisi pekan sebelumnya pada 257.000, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (4/5).

Rata-rata pergerakan 4-minggu adalah 243.000, meningkat 750 dari rata-rata minggu lalu yang tidak direvisi sebesar 242.250.

Sementara itu, para pedagang juga akan terus memantau laporan gaji non pertanian untuk April, yang rencananya akan dirilis pada Jumat (5/5) waktu setempat.

Dalam berita perusahaan, saham Facebook Inc turun hampir satu persen pada Kamis (4/5), meskipun situs jejaring sosial media itu menyajikan hasil kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan.

"Kami memiliki awal yang baik untuk 2017," kata Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO Facebook. "Kami terus membangun alat-alat untuk mendukung komunitas global yang kuat."