London (Antara/Reuters) - Arsene Wenger dan Jose Mourinho
meneruskan salah satu rivalitas paling sengit sekaligus berat sebelah di
sepak bola Inggris, ketika Arsenal menjamu Manchester United pada
Minggu.
Pamor pertandingan yang sempat
dinobatkan sebagai salah satu pertarungan perebutan gelar kelas berat
itu, kini telah merosot di mana United menghuni peringkat kelima dan
Arsenal keenam di Liga Inggris.
Namun meski
keduanya tidak bersaing dalam perebutan gelar dan bahkan kedua klub
kesulitan untuk finis di empat besar, persaingan Wenger dan Mourinho
akan menambah bumbu terhadap pertarungan di Stadion Emirates pada akhir
pekan.
Wenger hanya menang satu kali dari 15
pertemuan melawan tim asuhan Mourinho, dan bahkan hal itu didapat pada
Community Shield. Hal lain untuk memanaskan persaingan kedua manajer ini
adalah, ia kerap mendapat ledekan dari Mourinho -- pelatih dengan gaya
sepak bola yang sangat berbeda dengan dirinya.
Mourinho
sempat menjuluki Wenger sebagai "tukang mengintip" dan pada kesempatan
lain melabelinya sebagai "spesialis gagal." Wenger sendiri pernah
melontarkan ejekan "bodoh" kepada Mourinho.
Pertarungan
musim ini di Old Trafford, yang berakhir dengan skor imbang 1-1,
berakhir dengan relatif damai, namun hubungan di antara keduanya tetap
beku.
Jika tidak ada keterlibatan kedua
manajer, signifikansi pertandingan Minggu akan dipertanyakan, meski
Arsenal memiliki pertaruhan lebih tinggi dibandingkan United.
Harapan-harapan
mereka untuk finis di empat besar -- sesuatu yang selalu mereka capai
dalam 20 musim berturut-turut -- terlihat menyedihkan. Bahkan lima
kemenangan dari lima pertandingan terakhirnya akan tetap membuat mereka
berharap Liverpool dan Manchester City tergelincir.
Kekalahan
dari United akan memadamkan harapan realistis apapun bagi Arsenal untuk
bermain di Liga Champions musim depan -- kemerosotan parah mengingat
mereka selalu hadir di sana sejak 1997.
"Hal
itu tidak berada di tangan kami," kata Wenger. "Itu adalah pertandingan
besar. Namun bagi kami lebih memfokuskan pada fakta bahwa itu adalah
Manchester United, klub besar dan rival besar selama bertahun-tahun, apa
yang penting adalah untuk mencapai target kami."
"Kami tidak memiliki pilihan, kami harus mengalahkan mereka."
Di
atas kertas, tim peringkat kelima United, yang unggul lima angka di
atas Arsenal setelah memainkan satu pertandingan lebih banyak, memiliki
peluang yang lebih baik untuk finis di empat besar. Namun hal itu
kelihatannya menjadi "Rencana B" bagi Mourinho dengan peluang mereka
menjuarai Liga Europa.
Pertandingan melawan
Arsenal diapit pertandingan tandang dan kandang di semifinal melawan
Celta Vigo, dan Mourinho jelas memprioritaskan satu raihan piala untuk
direngkuh, khususnya apa yang akan menjamin satu tiket ke Liga
Champions.
"Kami memiliki dua pertandingan
dalam sepekan melawan Celta," kata Mourinho, yang seandainya sukses
menjuarai Liga Europa akan melengkapi koleksi trofinya. "Apa yang
penting adalah untuk memiliki semuanya. Terkait Liga Inggris, menurut
saya itu sudah terlambat."
"Kami memainkan
sembilan pertandingan, tujuh di antaranya di Liga Inggris (pada April),
dan kami memiliki terlalu banyak masalah, terlalu banyak pemain absen.
Kami harus membayar harganya."
Wenger, yang masa depannya di Arsenal masih belum pasti, tidak memainkan perang urat syaraf.
"Kami
tidak dapat berspekulasi mengenai kelemahan apapun di Manchester
United. Tidak masalah siapa yang bermain, mereka akan memiliki tim yang
kuat."
"Hanya penampilan papan atas yang akan memberikan kami kemenangan yang kami inginkan."