Timnas Wanita U-15 diharap genjot sektor putri

id timnas putri, u-15, sepak bola, Rudolf, pembinaan sepak bola, turnamen profesional

Timnas Wanita U-15 diharap genjot sektor putri

Timnas Putri U-15 (Antarasumsel.com/Ricky/17)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Tim nasional wanita U-15 yang akan berlaga pada kejuaraan Piala AFF U-15, Laos, 8-20 Mei 2017 diharapkan menggenjot terus sepak bola sektor putri Indonesia ke depannya.

"Saya harap dari federasi, PSSI dalam hal ini, harus terus menggalakan sektor putri, jangan habis ini selesai," kata Pelatih Kepala Tim Nasional Putri U-15, Rudolf (Rully) Nere, dalam acara pelepasan tim nasional wanita U-15 di Jakarta, Jumat (5/5) malam.

Pasalnya, katanya, jika berbicara dalam dunia sepak bola putri internasional, Indonesia harus terus menggerakan sepak bola sektor itu dengan melakukan pembinaan, termasuk mengadakan lagi turnamen-turnamen profesional.

"Jika ingin prestasi, kita harus terus melakukannya, tidak bisa tidak," ujar Rully.

Senada dengan Rully, kapten timnas wanita U-15 Safira Ika Putri Kartini juga mengharapkan sektor putri menjadi perhatian federasi dengan adanya kompetisi dan banyaknya klub yang ikut serta.

"Setelah turnamen Piala AFF ini selain ingin terus terjalin silaturahim dengan seluruh anggota tim, saya harap juga sepak bola wanita maju, ada kompetisi (liga) dan banyak klub wanita yang ikut serta karena dengan itu pemain-pemain juga bisa lebih banyak pengalaman untuk bertanding di ajang yang lebih tinggi," ujar dia.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tengah berencana membangkitkan kembali sepak bola sektor putri dan mengharapkan tim nasional wanita U-15 yang berlaga di AFF U-15 menjadi martir untuk itu.

"Setelah cukup berhenti lama, timnas U-15 di AFF jadi awal baik untuk memulainya, kita semua berharap dengan ini sepak bola wanita kembali menggeliat di tanah air," ujar Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono yang ditemui di lokasi yang sama.

Sepak bola wanita di Indonesia mulai tumbuh pada 1960-an akhir, catatan mereka tergolong baik di level internasional dalam Piala Asia Wanita 1977 di China, Indonesia menempati peringkat keempat, setelah pada perebutan peringkat ketiga takluk dari Singapura.

Pada 1986, timnas wanita kembali meraih peringkat keempat di Piala Asia yang diselenggarakan di Hong Kong. Setelah Meutia Datau dan kawan-kawan kalah dengan skor telak 0-9 dari China di semifinal dan tidak berhasil meraih peringkat ketiga setelah kandas dari Thailand 1-4.

Pada era kepemimpinan Sjarnoebi Said, PSSI juga sempat meluncurkan Piala Kartini pada 1981 dan Invitasi Liga Sepakbola Wanita (Galanita) pada 1982.

Namun, usai meraih perunggu dalam cabang olahraga sepak bola di SEA Games 1997 dan 2002, sepak bola wanita seperti kehilangan nadinya. Gairah sepak bola wanita seperti menurun saat itu walau invitasi-invitasi antarkampus memang ramai, PSSI dinilai tak menggarap serius sepak bola wanita.

Baru-baru ini, sepak bola wanita kembali menggeliat dengan hadirnya Bengawan Cup 2017 di Solo dan Piala Nusantara Putri 2017 di Jepara. Penggagasnya adalah CEO Persijap Jepara Esti Puji Lestari.

Piala Putri Nusantara 2017 digadang-gadang sebagai awal menuju digelarnya liga sepak bola wanita karena selama ini jarang ada kompetisi resmi yang digelar untuk mewadahi sepak bola putri. Bahkan ajang Piala Putri Nusantara 2017 juga yang dijadikan persiapan menuju Piala AFF U-15 Wanita 2017 di Laos.