Banda Aceh (Antarasumsel.com) - Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah di Indonesia untuk mengoptimalkan tanaman unggulan yang ada di daerah setempat.
"Petani dan pemerintah daerah jangan hanya fokus pada satu komoditas saja, banyak komoditas lainnya yang harganya cukup menjanjikan," kata Presiden Jokowi di sela-sela membuka Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), 6-11 di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh, Sabtu.
Jokowi menjelaskan, gubernur, bupati dan wali kota harus melihat tanaman unggulan di daerah masing-masing yang memiliki harga yang baik untuk dikembangkan.
Ia mengatakan saat ini yang masih kurang komoditas coklat di mana perusahaan pengolah banyak, namun produksi dari petani terhadap komoditas tersebut terbatas dan harga komoditas tersebut cukup menjanjikan.
"Banyak komoditas-komoditas yang cocok dan layak seperti kopi gayo yang memiliki cita rasa yang enak yang juga bisa dikembangkan di daerah lainnya. Kenapa tidak ditanam komoditas lainnya," katanya.
Jokowi menceritakan saat tinggal di Bener Meriah dirinya setiap pagi minum kopi arabika asal gayo yang memiliki cita rasa khas dan enak tersebut.
Dalam kunjungan ke provinsi ujung paling barat Indonesia itu Presiden Jokowi turut didampingi ibu Iriana dan sejumlah menteri kabinet kerja.
Penas KTNA yang berlangsung di Aceh, 6-11 Mei 2017 tersebut diperkirakan dihadiri 35 ribu peserta dari seluruh provinsi di Tanah Air yang dipusatkan di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh.
Berita Terkait
Presiden bertolak ke Sumatera Utara lakukan kunjungan kerja
Kamis, 14 Maret 2024 10:31 Wib
Presiden pastikan harga BBM tidak naik
Senin, 4 Maret 2024 13:24 Wib
Presiden perkirakan harga beras akan turun jelang panen raya
Senin, 4 Maret 2024 11:25 Wib
Presiden Jokowi lanjutkan kunjungan kerja ke Palembang, Sumatera Selatan
Jumat, 1 Maret 2024 16:58 Wib
Presiden Jokowi dijadwalkan hadiri Muktamar XX IMM di Palembang
Jumat, 1 Maret 2024 1:56 Wib
Presiden: Mengatur pemindahan ASN ke IKN bukan perkara gampang
Kamis, 29 Februari 2024 17:09 Wib
Presiden: Jangan sampai gagal panen kurangi produksi dalam jumlah besar
Kamis, 29 Februari 2024 12:27 Wib
Presiden: Industri Kaltim Amonium Nitrat dukung produktivitas pangan
Kamis, 29 Februari 2024 10:43 Wib