IHSG Selasa dibuka menguat 22,38 poin

id ihsg, Indeks harga saham gabungan, Bursa Efek Indonesia, IHSG BEI, pertumbuhan produk domestik bruto, faktor pendorong IHSG, menguatnya IHSG

IHSG Selasa dibuka menguat 22,38 poin

ILUSTRASI (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, dibuka menguat sebesar 22,38 poin seiring dengan masih kuatnya harapan investor terhadap perekonmian domestik.
    
IHSG BEI dibuka naik 22,38 poin atau 0,39 persen menjadi 5.730,25 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 5,62 poin (0,59 persen) menjadi 954,59 poin.

"IHSG kembali melanjutkan kenaikan pada perdagangan saham hari ini menyusul harapan positif terhadap perekonomian nasional yang akan terus tumbuh seiring dengan pembangun infrastruktur," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah menjadikan infrastruktur sebagai prioritas besar, proyek infrastruktur itu meliputi bidang energi dan kelistrikan, jalan tol, jembatan, pelabuhan dan bandara, kereta api, bendungan, dan proyek lainnya yang bertujuan memperkuat konektivitas nasional, kemandirian energi, ketahanan pangan, dan mendongkrak daya saing ekonomi.

"Pembangun infrastruktur kedepannya menjadi salah satu penopang bagi pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

Saat ini, lanjut dia, pemerintah sedang berbenah untuk menyiapkan subsidi hingga ratusan miliar rupiah untuk program tol laut dengan tujuan menciptakan angkutan logistik
yang murah guna mengurangi disparitas harga, sekaligus untuk mendorong perdagangan antar pulau, khususnya di wilayah Indonesia Timur.

"Dengan tol laut bisa mendorong masyarakat menjadi lebih kreatif dan memiliki suatu usaha baru yang bernilai ekonomi. Langkah pemerintah itu diharapkan dapat mengurangi gejolak harga di daerah," katanya.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menambahkan bahwa data cadangan devisa Indonesia pada April 2017 yang naik juga masih direspon positif investor. Bank Indonesia mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2017 sebesar 123,2 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 121,8 miliar dolar AS.

Penerimaan devisa itu, lanjut dia, melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas jatuh tempo.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 30,58 poin (0,15 persen) ke 19.865,14, indeks Hang Seng melemah 28,94 poin (0,12 persen) ke 24.548,97, dan Straits Times menguat 2,71 poin (0,08 persen) posisi 3.239,69.