Chicago (Antara/Xinhua) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup menguat pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar AS bergerak lebih rendah menyusul data penjualan ritel dan inflasi AS sedikit lebih lemah dari perkiraan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, naik 3,5 dolar AS atau 0,29 persen menjadi menetap di 1.227,70 dolar AS per ounce.
Angka penjualan ritel dan IHK (Indeks Harga Konsumen) membantu mendorong dolar AS melemah, dengan Indeks Dolar AS, diperdagangkan turun 0,4 persen untuk sesi ini, namun masih naik sekitar 0,7 persen dalam sepekan.
Dolar AS yang lebih lemah membuat komoditas-komoditas yang dihargakan dalam mata uang AS, seperti emas, lebih menarik bagi pembeli yang menggunakan unit moneter lebih kuat.
Harga untuk logam mulia bertahan pada kenaikan awal, setelah data AS menunjukkan bahwa penjualan di pengecer domestik pada April berada di bawah ekspektasi pasar dan indeks harga konsumen inti naik lebih rendah dari perkiraan sebesar 0,1 persen pada bulan lalu.
Sementara itu, sentimen konsumen melompat ke angka yang lebih kuat dari perkiraan di 97,7 pada April.
Perak untuk pengiriman Juli bertambah 13,7 sen atau 0,84 persen ditutup pada 16,402 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 0,2 dolar AS atau 0,02 persen menjadi ditutup pada 917,5 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
KAI Palembang beri diskon harga tiket KA Sindang Marga
Rabu, 17 April 2024 10:34 Wib
Harga emas Antam merangkak naik jadi Rp1,321 juta per gram
Selasa, 16 April 2024 9:37 Wib
Bengkel getok harga di Puncak Bogor, polisi bertindak
Sabtu, 13 April 2024 22:42 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,310 juta per gram
Sabtu, 13 April 2024 13:56 Wib
Harga emas Antam melonjak jadi Rp1,299 juta per gram
Sabtu, 6 April 2024 10:01 Wib
Ini harga celana tinju Muhammad Ali yang akan dilelang
Jumat, 5 April 2024 12:25 Wib
Disperindag OKU kawal harga sembako tak lampaui HET
Kamis, 4 April 2024 5:04 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,256 juta per gram
Selasa, 2 April 2024 11:03 Wib