Pemprov Lampung lanjutkan program magang lulusan SMK

id smk, magang, pekerja, lulusan SMK, Dinas Tenaga Kerja, Sumiarti Somad, dunia usaha

Pemprov Lampung lanjutkan program magang lulusan SMK

Ilustrasi (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Bandarlampung (Antarasumsel.com) - Pemerintah Provinsi Lampung tahun ini kembali melanjutkan program magang kerja bagi ratusan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) di sejumlah perusahaan daerah ini.

"Program ini dinilai mampu meningkatkan kompetensi lulusan SMK, sekaligus menyalurkannya ke tempat kerja yang tepat," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung Sumiarti Somad, di Bandarlampung, Senin.

Ia menyebutkan, data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung setiap tahun terdapat sebanyak 30 ribu lulusan SMK se-Lampung. Sedangkan daya tampung lapangan kerja tak sebanding.

Pemprov Lampung, lanjutnya, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) sejak 2013 memagangkan ribuan lulusan SMK itu.

"Pemprov Lampung berusaha agar lulusan SMK ini bisa tersalurkan sesuai kompetensi, dan melalui magang diharapkan kompetensi bertambah dan yang lebih penting dapat bekerja. Sekitar 80 persen peserta magang ini diterima bekerja di tempat mereka magang," katanya pula.

Menurutnya, pada 2013 sebanyak 300 siswa SMK ikut program magang. Namun pada 2014, jumlah peserta magang itu turun menjadi 30 dan kembali dinaikkan menjadi 200 peserta pada 2015.

Pada 2016, lanjut dia, jumlahnya naik lagi menjadi 220 peserta dan pada 2017 ini direncanakan 210 peserta. "Banyak tidak jumlah peserta magang tergantung kesiapan dan permintaan dunia usaha dan industri di Lampung," kata Sumiarti.

Ia menjelaskan, program magang bukan sekadar bekerja, tapi selama magang mendapat pelatihan sesuai kompetensinya.

Pemerintah memberikan anggaran Rp640 ribu per peserta magang selama lima bulan.

Selain itu, juga memberikan asuransi kesehatan dan kecelakaan kerja selama masa magang.

"Program ini meringankan beban perusahaan terutama biaya training karyawan baru. Dana magang diberikan dengan syarat ada instruktur dan pelatih selama magang, serta ruang pelatihan di perusahaan tersebut," katanya pula.

Kepala Disnakertrans Provinsi Lampung itu menjelaskan, mekanisme magang yakni perusahaan terlebih dahulu merekrut calon karyawan dari lulusan SMK. Kemudian mengajukan program magang ke Disnakertrans setempat.      
"Jadi, program ini semacam jembatan bagi calon pekerja dengan dunia usaha dan industri. Pemerintah membantu biaya training agar tidak memberatkan, karena biaya training memakai biaya magang," kata Sumiarti lagi.

Program tersebut, katanya lagi, berhasil mengantarkan ribuan lulusan SMK diterima bekerja dan yang tidak diterima bekerja mendapat sertifikat dari tempat magang.

Ia menjelaskan, setiap perusahaan dapat mengajukan program magang dengan jumlah peserta 10 orang.

Program itu di Lampung diikuti puluhan perusahaan, seperti hotel, industri pengolahan maupun otomotif.      

"Hanya sedikit peserta yang tak terserap, namun tetap bermanfaat karena punya pengalaman yang bisa dipakai jika ingin berwirausaha atau bekerja di tempat lain," kata Sumiarti pula.