Banyak bidan justru angka kematian ibu bertambah

id bidan, lulusan bidan

Banyak bidan justru angka kematian ibu bertambah

Banyaknya lulusan bidan justru angka ibu melahirkan tingghi (Antarasumsel.com/Aziz Munajar/17)

Palembang (Antarasumsel.com) - Semakin banyak lulusan profesi bidan justru angka kematian ibu melahirkan bertambah, kata Dirjen Kemenristekdikti Bidang Sumber Daya, Teknologi dan Perguruan Tinggi, Ali Gufron Mukti.

"Ini adalah hal yang sebenarnya aneh, seharusnya semakin banyak lulusan bidan dampaknya angka ibu melahirkan berkurang, tentunya kondisi tersebut ada yang salah," ujar Ali Gufron di Palembang, Senin (15/5).

Menurutnya, salah satu penyebab adalah kurangnya pemerataan tenaga kesehatan, ketika justru semakin banyak lulusan tenaga medis baru khususnya bidan.

Selain itu di Indonesia belum ada rencana makro strategis tentang pengembangan Iptek Ristekdikti, sama halnya dengan pendidikan keguruan, sehingga banyak program pendidikan didirikan berdasarkan kepercayaan masing-masing, maksudnya tanpa sinergisitas, jelas Ali Gufron.

Menurut dia, perlu sinergisitas antara perguruan tinggi dengan pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah agar para lulusan terintegrasi menjadi tenaga profesional, dan merata penyebarannya.

Dibandingkan mahasiswa teknik, hanya 46 persen saja yang lulus dan menjadi insinyur, sedangkan profesi kesehatan khususnya kedokteran hampir semuanya jadi dokter, artinya pendidikan mahasiswa kedokteran lurus dengan profesinya.

Karena semuanya lulus dan jadi dokter atau bidan, tetapi tidak tertampung dan merata, jadi pelayanan kesehatan terhadap masyarakat meningkat hanya pada beberapa daerah, tuturnya.

"Maka perlu dibentuk komite bersama antara Kemenkes dan Kemeristekdikti untuk membicarakan sinergi ini bersama-sama agar bisa mengurangi permasalahan pelayanan kesehatan masyarakat," tambah Ali Gufron.