BMKG deteksi 18 titik panas di Sumatera

id titik panas, kebakaran lahan, kebakaran hutan, titik panas api, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, bmkg

BMKG deteksi 18 titik panas di Sumatera

Ilustrasi Potensi kebakaran hutan yang terjadi Sumatera Selatan, (Antarasumsel.com/indra/16)

Pekanbaru (Antarasumsel.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi 18 titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di lima provinsi di Pulau Sumatera, Jumat.

"Ke-18 titik panas dengan tingkat kepercayaan diatas 50 persen terdeteksi di Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru.

Ia menjabarkan, ke-18 titik panas yang dideteksi melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua pada Jumat pagi ini masing-masing menyebar di Jambi tujuh titik, Riau dan Sumatera Selatan masing-masing empat titik.

Selanjutnya di Provinsi Sumatera Barat terpantau dua titik panas serta satu titik panas lainnya di Kepulauan Riau.

Sementara itu, empat titik panas di Provinsi Riau masing-masing menyebar di empat kabupaten yakni Bengkalis, Indragiri Hulu, Pelalawan dan Siak.

"Dari empat titik panas di Riau tidak ada yang terdeteksi sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen," jelasnya.

Keberadaan titik-titik panas di Riau dan Sumatera secara umum hari ini merupakan yang terbanyak dalam sepekan terakhir. BMKG sebelumnya menyatakan Provinsi Riau mulai memasuki musim kemarau pada pertengahan hingga akhir Mei 2017. Kemarau diprediksi akan terus berlangsung hingga beberapa bulan mendatang.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Riau sendiri sebelumnya resmi memperpanjang status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan hingga November 2017 setelah berakhir pada 30 April lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger telah menginstruksi kepada jajaran Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan untuk meningkatkan kewaspadaan dan memantau keberadaan titik-titik panas tersebut.

Hingga pagi ini petugas masih terus memetakan wilayah yang terpantau titik panas tersebut. Mayoritas dari petugas yang tergabung dalam satuan tugas siaga darurat Karhutla Riau menyatakan belum terpantau kebakaran di titik panas itu. Namun, proses pemetaan akan terus dilangsungkan.