Cara Wali Kota Harnojoyo atasi sampah

id walikota palembang, harnojoyo, sampah, gotong royong

Cara Wali Kota Harnojoyo atasi sampah

Wali Kota Palembang Harnojoyo membersihkan sampah bersama masyarakat di salah satu bendungan kawasan pemukiman penduduk. (dok. Humas Pemkot Palembang)

....Saya juga terjun ke sungai setiap pekan membersihkan sampah, sebagai bentuk konsisten saya setelah mencanangkannya sejak tiga tahun lalu....
Palembang (Antarasumsel.com) - Pencanangan kebersihkan lingkungan melalui gotong royong setiap pekan yang dilakukan Wali Kota Palembang H Harnojoyo dalam tiga tahun terakhir selain menjadi perhatian publik di tingkat lokal juga secara nasional, karena hampir setiap pekan berjibaku bersama masyarakat membersihkan sampah di sungai dan bendungan.

"Sejak gotong royong saya canangkan tiga tahun lalu, saya baru tiga kali tidak hadir di tengah masayarakat. Artinya saya hadir di tengah masyarakat melakukan gotong royong selama 52 minggu dalam setahun atau 150 kali," kata Harnojoyo.

Harno yang setiap pekan terjun ke sungai dan bendungan di setiap sudut pemukiman bersama masyarakat membersihkan sampah selalu mengingatkan masyarakat agar tidak lagi membuang sampah secara sembarangan khususnya ke sungai.

"Jika hari ini kita membersihkan sampah di sungai atau di bendungan, mungkin masyarakat akan segan atau tidak lagi membuang sampah di tempat yang kita membersihkan itu. Dengan cara itulah saya berupaya mengubah prilaku masyarakat," katanya.


Menuut dia, dalam mengatasi sampah yang dibuang secara sembrangan memang cukup sulit sehingga perlu secara terus menerus mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan khususnya ke sungai.

Prilaku masyarakat membuang sampah secara sembarangan hampir sama di seluruh Indonesia atau dari Sabang sampai Merauke, katanya sehingga negeri ini dicap menjadi penyumbang sampah terbesar di lautan Hindia.

Oleh karena itu, dengan gotong royong membersihkan sungai maka masyarakat akan menyadari dan tidak lagi membuang sampah bukan pada tempatnya.         

"Saya juga terjun ke sungai setiap pekan membersihkan sampah, sebagai bentuk konsisten saya setelah mencanangkannya sejak tiga tahun lalu. Makanya saya jarang ke luar kota karena hampir setiap pekan sudah berjanji dengan masyarakat bergotong royong bersama," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas kebersihan dan Keindahan Kota (DKK) Palembang, Mahboek mengatakan program gotong royong wali kota telah mengurangi volume sampah di dalam sungai atau bendungan.

Namun, katanya, tidak mengurangi jumlah sampah di Kota Palembang secara keseluruhan, justru kian menambah, karena selama ini sampah yang diangkut oleh DKK adalah di darat sedangkan di dalam sungai tidak diangkut.  

Fokus utama program tersebut adalah masyarakat yang berada di bantaran sungai atau bendungan.

Ia menjelaskan, wali kota yang memberi contoh langsung guna mendorong  masyarakat meningkatkan kebersihkan lingkungan, sebab permasalahan utama sampah adalah perilaku buruk masyarakat membuang sampah secara sembarangan.

Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Palembang mengangkut 700 – 800 ton sampah perhari dan tidak pernah berkurang.

Armada angkutan sampah milik DKK saat ini sebanyak 102 unit truk dan 1.000 orang pekerja, termasuk sopir, kernek, dan tukang sapu.

Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Palembang ada dua yakni TPA Sukawinatan dan TPA Karyajaya, katanya. (I016)